Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 15

"Kami  mengapresiasi  kinerja  Direktorat  Perlindungan  WNI  &  BHI  Kementerian  Luar  Negeri,
              Direktorat  Perkapalan  &  Kepelautan  (Ditkapel)  Kementrian  Perhubungan,  dan  perusahaan
              Manning  Agency  yang  sejak  beberapa  bulan  lalu  telah  berusaha  dengan  maksimal  dalam
              program pemulangan  172  ABK  Fiji,"  ujar  Ketua  Badan  Buruh  dan  Pekerja  Pemuda Pancasila
              (B2P3), Jamaluddin Suryahadikusuma seusai penjemputan ABK di Soetta, Tangerang (16/6).

              Menurut  Jamal,  mengutip  dari  keterangan  Kemenlu  RI,  tertahannya  ABK  tersebut  akibat
              kebijakan  penutupan  perbatasan  dan  penerbangan  internasional  yang  diterapkan  oleh
              Pemerintah Fiji sejak Mei 2021. Sebagian besar dari mereka telah berada di laut selama lebih
              dari 2 tahun.

              Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Suva, Fiji telah memfasilitasi repatriasi 172 ABK WNI yang
              tertahan kepulangannya dari Fiji. Para ABK WNI tersebut telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta
              pada malam hari tanggal 16 Juni 2021 dengan menggunakan penerbangan charter Garuda.

              "Setelah melalui upaya diplomasi intensif, otoritas terkait di Fiji memberikan izin turun kapal
              (sign off) dan penerbangan repatriasi," ujar Jamal yang pernah menjadi Anggota Satgas TKI
              Terancam Hukuman Mati era Presiden SBY ini.

              Dia menambahkan, selama berada di atas kapal, KBRI Suva juga memberikan bantuan logistik
              kepada para ABK WNI.
              Keberhasilan repatriasi ini merupakan hasil kerja sama dan koordinasi yang baik antar Kemenlu-
              Kemenhub  dan  beberapa  perusahaan  Manning  Agency  sebagai  pertanggungjawaban  dari
              perusahaan yang memberangkatkan para ABK.

              Dalam  repatriasi  ini,  turut  dipulangkan  2  jenazah  ABK  WNI  yang  meninggal  di  atas  kapal.
              Berdasarkan  otopsi,  kedua  jenazah  meninggal  karena  sakit,  bukan  Covid-19  sehingga  dapat
              diizinkan utk dipulangkan ke tanah air. (OL-13).









































                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20