Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 61
neutral - Finsa Muhamad Pratama (Ketua FK-BKK Kabupaten Pangandaran) Contohnya, di bidang
otomotif, bisnis manajemen, perkantoran, hotel, restoran, pariwisata, dan tata boga. Dan
tentunya kompetensi dasar itu menjadi bekal anak-anak, untuk bekerja
neutral - Finsa Muhamad Pratama (Ketua FK-BKK Kabupaten Pangandaran) Contohnya, di bidang
otomotif, bisnis manajemen, perkantoran, hotel, restoran, pariwisata, dan tata boga.
Ringkasan
Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus (FK-BKK) menyebut, sekitar 75 persen lulusan SMK di
Kabupaten Pangandaran memilih bekerja. "Sebagian memilih untuk melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi. Dan sisanya ada juga yang memilih untuk berwirausaha," ujar Ketua FK-BKK
Kabupaten Pangandaran , Finsa Muhamad Pratama , saat dihubungi TribunJabar.id melalui
WhatsApp, Rabu (16/6/2021). Dan memang, lanjut dia, dari 75 persen itu rata-rata memilih
bekerja di luar kota.
BANYAK LULUSAN SMK DI PANGANDARAN MEMILIH BEKERJA DI LUAR KOTA, INI
PENYEBABNYA
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN -
Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus (FK-BKK) menyebut, sekitar 75 persen lulusan SMK di
Kabupaten Pangandaran memilih bekerja.
"Sebagian memilih untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Dan sisanya ada juga yang
memilih untuk berwirausaha," ujar Ketua FK-BKK Kabupaten Pangandaran , Finsa Muhamad
Pratama , saat dihubungi TribunJabar.id melalui WhatsApp, Rabu (16/6/2021).
Dan memang, lanjut dia, dari 75 persen itu rata-rata memilih bekerja di luar kota.
"Karena, anak-anak yang lulusan teknik manufaktur itu, terkait dengan di wilayah Kabupaten
Pangandaran sendiri keberadaan industri itu jarang," katanya.
"Kan Pangandaran kebanyakan industrinya pariwisata dan jasa. Yang pastinya, anak-anak
memilih bekerja di luar kota, pusat industri seperti Cikarang, Karawang, Bekasi, Tanggerang,
dan wilayah Jabodetabek lainnya," ucapnya.
Penyalurannya, tentu difasilitasi oleh BKK yang berada di SMK tempat sekolahnya.
Karena, BKK ini berada di bawah naungan dinas tenaga kerja dan juga dinas pendidikan.
Wilayah kerjanya juga, didukung oleh dinas tenaga kerja, baik itu dari kabupaten ataupun
provinsi.
"Penyaluran kerja ini dilaksakan secara seleksi. Seleksinya bisa langsung di sekolah ataupun
sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggara." "Untuk menyeleksinya, yang datang memang
langsung dari perusahaan yang bersangkutan," kata Finsa.
Finsa menambahkan, di Kabupaten Pangandaran lebih banyak SMK daripada SMA.
"Mungkin perbandingannya sekitar 30-60 lah. Tiga puluh persen memelih bersekolah di SMA dan
60 Persen di SMK ," ucapnya.
Menurutnya, yang memengaruhi masuk SMK itu rata-rata dilatarbelakangi faktor ekonomi.
60