Page 95 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 95
Sebagai bagian dari protokol kesehatan, kegiatan Job Fair hari ini hanya menerima formulir
lamaran kerja saja, sementara untuk verifikasi dan wawancara lanjutan akan dilakukan di kantor
perusahaan.
Adapun beberapa perusahaan yang berpartisipasi membuka lowongan kerja antara lain Bromo
Tirta Lestari, Sumber Alfaria Trijaya, Cendana Music, FIF Group, Adira Finance, Indofood Sukses
Makmur serta perusahan lainya dari Pasuruan, Sidoarjo dan Surabaya.
Dari 32 perusahaan yang tergabung. Sedangkan dari 32 perusahaan, para pencaker akan
berebut 825 dari total 32 perusahaan.
Tren angka pengangguran di Kota Probolinggo mengalami peningkatan 4 tahun terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun, tahun 2016 tercatat ada 27.310 orang menganggur. Angka ini
bertambah pada 2017 menjadi 30.615 orang, lalu pada 2018 menjadi 35.115 orang. Terakhir
pada 2019, tercatat 36.578 orang yang menganggur.
Data itu tidak sejalan dengan capaian pertumbuhan ekonomi di Kota Probolinggo dari tahun ke
tahun, yang mengalami peningkatan. “Saat ini tercatat angka pengangguran tahun 2019 di Kota
Probolinggo sebanyak 36.578. Sementara usia kerja tercatat 180.057, angkatan kerja 144.313,
dan kesempatan kerja sebanyak 107.735,” kata Fernanda Zulkarnain, wakil ketua DPRD Kota
Probolinggo.
Angka ini menunjukkan peningkatan dalam 3 tahun terakhir, sebelumnya sesuai data yang
diperoleh dari Bappeda Litbang Kota Probolinggo (selengkapnya lihat infografis). “Jumlah itu
dikhawatirkan akan terus bertambah jika tidak segera diatasi serius oleh pemerintah daerah,”
ujar Politisi Golkar itu.
Haris Nasution, wakil ketua DPRD Kota Probolinggo meminta kepada Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) teknis bisa mempersiapkan dana untuk pelatihan tenaga kerja melalui Balai
Latihan Kerja (BLK). Sehingga, mampu menjadi salah satu solusi untuk menurunkan angka
pengangguran.
” Jika terus dibiarkan, maka akan memperlambat pertumbuhan ekonomi di sosial masyarakat
yang berimplikasi pada meningkatnya angka kemiskinan di Kota Probolinggo,” ujar politisi PDIP
tersebut.
Di sisi lain, Haris Nasution menilai salah satu penyebab angka pengangguran bertambah karena
masih minimnya pelatihan kerja kepada kaum muda di daerah. Ini, menjadikan pemuda sulit
dalam mendapatkan pekerjaan karena tidak memiliki kualifikasi kerja atau skill.
Lebih lanjut Gogol Sudjarwo menjelaskan, tingginya angka pengangguran ini disebabkan oleh
penambahan jumlah pencari kerja yang tidak diikuti dengan perluasan kesempatan kerja.
“Selain itu, angkatan kerja yang tersedia pun tidak dapat memenuhi kualifikasi persyaratan yang
diminta oleh dunia kerja. Kualifikasi ini biasanya berkaitan dengan pendidikan, pengalaman,
ataupun perkembangan teknologi tinggi yang tidak diimbangi oleh keterampilan dari para pencari
kerja,” ujar Gogol Sudjarwo.
“Selain itu, laju pertumbuhan penduduk di Kota Probolinggo pun cukup tinggi. Sehingga, memicu
tingginya angka pengangguran di Kota Probolinggo,” tambahnya.(Wap)
94