Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 92
"Kehadiran secara fisik berkurang dan menjadi tak penting saat ini, apalagi di masa pandemi
sehingga pilihan penggunaan aplikasi sekarang ini sangat dibutuhkan," paparnya.
Oleh karena itu, Ida berharap pengantar kerja dapat menjadi agent of change (agen perubahan)
dan memberi warna baru dalam budaya organisasi.
"Optimalkan potensi diri Anda agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan
ketenagakerjaan," harap Ida.
Ida juga berharap kegiatan ini dapat membuat pengantar kerja konsisten bersinergi
melaksanakan peran dan fungsinya, terutama dalam menyelesaikan permasalahan
ketenagakerjaan.
"Khususnya permasalahan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja dalam era
digitalisasi ini, demi tercapainya pelayanan yang optimal dan berkesinambungan," ungkapnya.
Di sisi lain, Dirjen Binapenta dan PKK, Suhartono, mengatakan Pejabat Fungsional Pengantar
Kerja perlu dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan hardskill dan softskill melalui
pelatihan pembentukan sikap kerja. Dengan demikian seluruh pihak terkait dapat memberikan
pelayanan penempatan tenaga kerja yang optimal kepada masyarakat.
"Sampai saat ini jumlah Petugas Antar Kerja yang sudah diberikan bimbingan teknis pelayanan
penempatan tenaga kerja oleh Kemnaker (Direktorat Bina Pengantar Kerja) sebanyak 250
orang," ungkapnya.
Sebagai informasi, kegiatan Sinergitas Pengantar Kerja diikuti 672 orang Pejabat Fungsional
Pengantar Kerja di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut terdiri dari 167 Pejabat Fungsional
Pengantar Kerja Kemnaker, 182 dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 126
dari Disnaker provinsi dan 197 orang Disnaker kabupaten/kota.
91