Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 112

Pihak PMO memastikan, kuota penerima manfaat pada gelombang ini lebih banyak dibanding
              gelombang sebelumnya.

              Meski demikian, PMO tidak menyebut secara pasti penambahan angka pendaftar yang bakal
              diterima menjadi peserta Kartu Pra Kerja.

              "Kuota jumlah penerima Kartu Pra Kerja per gelombang 4 akan jauh lebih besar daripada 3
              gelombang  sebelumnya,"  kata  Manajemen  Pelaksana  dikutip  dari    Kompas.com
              (TribunJatim.com Network ).

              Dalam keterangan tertulis,  Manajemen Pelaksana (PMO)  turut menjelaskan alasan ditundanya
              pendaftaran Kartu Pra Kerja gelombang 4.

              Yakni karena saat ini Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian (Permenko) yang merupakan
              turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) No. 76 Tahun 2020 sedang tahap penyelesaian.

              Selain itu, kesepakatan dengan berbagai Kementerian dan Lembaga juga sedang dalam proses.

              "Manajemen  Pelaksana  sedang  menyiapkan  hal-hal  teknis  untuk  mengakomodasi  Perpres,
              Permenko baru dan arah kebijakan Komite," jelasnya.
              Sebelumnya, direncanakan pendaftaran Kartu Pra Kerja gelombang 4 akan berlangsung pada
              akhir Mei atau setelah Idul Fitri.

              Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky juga
              sempat mengumumkan, pihaknya akan membuka pendaftaran pada akhir Juli.

              Namun demikian, realisasi pembukaan pendaftaraan terus diundur lantaran pemerintah tengah
              melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk pelaksanaan program.

              Adapun hasil evaluasi, di antaranya yakni perubahan pada kriteria penerima manfaat Kartu Pra
              Kerja yang semakin diperketat.

              Hal itu dilakukan mengingat pada pelaksanaan batch sebelumnya ditemukan beberapa peserta
              yang tidak tepat sasaran.

              Prioritas  kepesertaan  Kartu  Pra  Kerja  saat  ini  adalah  pekerja/buruh  yang  dirumahkan,  dan
              pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

              Sementara pejabat negara atau ASN tidak diperkenankan mengikuti program unggulan Presiden
              Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye ini.
              Peraturan baru tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 76 Tahun 2020,
              yang merupakan perubahan atas Perpres Nomor 36 Tahun 2020.

              Dalam  perpres  tersebut  tak  hanya  mengatur  soal  kriteria  penerima  manfaat,  tetapi  juga
              membahas mengenai pengembalian insentif.

              Peserta  Kartu  Pra  Kerja  gelombang  1,  2,  dan  3  yang  tidak  memenuhi  ketentuan,  wajib
              mengembalikan insentif atau bantuan biaya pelatihan kepada negara.

              Peserta yang tidak mengembalikan insentif dalam jangka waktu 60 hari akan dikenai sanksi.

              Manajemen Pelaksana Kartu Pra Kerja berhak melakukan gugatan ganti rugi kepada peserta
              tersebut.




                                                           111
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117