Page 164 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 164
Judul Tim Tripartit Rampung Bahas RUU Ciptaker
Nama Media Analisa Daily
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg8
Jurnalis ANT
Tanggal 2020-08-03 10:50:00
Ukuran 122x65mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 3.172.000
News Value Rp 9.516.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Seluruh masukan dari tim Tripartit ini akan
dipergunakan sebagai rumusan penyempurnaan dari Draft RUU Cipta Kerja yang telah
disampaikan ke DPR. Hasil rumusan penyempurnaan ini segera disampaikan ke DPR
positive - Ida Fauziyah (Menaker) Perbedaan pendapat adalah soal biasa dalam pembahasan.
Ini mencerminkan tidak ada kekangan dari pihak manapun karena semua anggota diberikan
kesempatan yang sama untuk berpendapat meskipun berbeda pandangan. Suasana yang
kondusif juga mencerminkan kedewasaan berpikir dan sikap yang arif dari semua anggota Tim
Ringkasan
Tim teknis pembahasan Omnibus Law Rancangan Undang Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker)
Klaster Ketenagakerjaan yang terdiri dari unsur tripartit telah menyelesaikan penyempurnaan
draf RUU Cipta Kerja.
TIM TRIPARTIT RAMPUNG BAHAS RUU CIPTAKER
Jakarta, (Analisa). Tim teknis pembahasan Omnibus Law Rancangan Undang Undang Cipta
Kerja (RUU Ciptaker) Klaster Ketenagakerjaan yang terdiri dari unsur tripartit telah
menyelesaikan penyempurnaan draf RUU Cipta Kerja.
"Seluruh masukan dari tim Tripartit ini akan dipergunakan sebagai rumusan penyempurnaan
dari Draft RUU Cipta Kerja yang telah disampaikan ke DPR. Hasil rumusan penyempurnaan ini
segera disampaikan ke DPR," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dalam
keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Minggu (2/8).
Tim Tripartit yang terdiri dari pemerintah, unsur pengusaha seperti Apindo dan Kadin serta
berbagai serikat buruh lelah melakukan sembilan kali pertemuan dalam rentang 8 Juli-23 Juli
2020 untuk berdialog terkait klaster ketenagakerjaan di RUU Cipta Kerja. Menaker menegaskan
pembahasan dilakukan dalam suasana penuh keakraban meski mengaku terjadi dinamika dalam
proses pembahasan yang memberikan warna tersebut.
"Perbedaan pendapat adalah soal biasa dalam pembahasan. Ini mencerminkan tidak ada
kekangan dari pihak manapun karena semua anggota diberikan kesempatan yang sama untuk
berpendapat meskipun berbeda pandangan. Suasana yang kondusif juga mencerminkan
kedewasaan berpikir dan sikap yang arif dari semua anggota Tim," kata Menaker.
163