Page 178 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 178

Ketua DPD KSPSI Jabar Roy Jinto mengatakan, saat ini organisasinya terus berkonsolidasi ke
              pengurus buruh di daerah untuk menyamakan persepsi tentang RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
              Terakhir, konsolidasi dilakukan kepada pengurus di Purwakarta.

              "Kami akan terus konsolidasi ke beberapa daerah seperti Subang, Cianjur, dan lainnya. Target
              kami agar buruh memiliki persamaan persepsi, tentang bahaya bila  RUU Cipta Kerja  disahkan,"
              katanya kemarin.

              Roy mengungkapkan, dari berbagai pertemuan dengan para buruh, rata-rata mereka menuntut
              agar  DPR  dan pemerintah  menghentikan  atau  membatalkan  semua  pembahasan  rancangan
              undang-undang ini. Ada kecurigaan di kalangan buruh pembahasan rancangan undang-undang
              itu tetap dilakukan secara diam-diam.

              "Opsi terakhir, kalau RUU Cipta Kerja tidak dihentikan pembahasannya, kami akan melakukan
              aksi mogok kerja nasional. Karena ini sangat berdampak negatif bagi para pekerja," ancamnya.

              Menurut  Roy,  RUU  ini  bukan  untuk  menyejahterakan  buruh,  akan  tetapi  akan  memiskinkan
              kaum  buruh  secara  sistematis  dengan  mendegradasi  hak-hak buruh  demi  kepentingan  para
              kapitalis.

              RUU  itu  juga  menyerahkan  persoalan  hubungan  industrial  hak  dan  kewajiban  buruh  dan
              pengusaha kepada mekanisme pasar (liberal). RUU itu pun menghilangkan tanggung jawab
              negara  kepada  rakyatnya  dalam  memberikan  perlindungan,  penghidupan  yang  layak,  dan
              penghasilan yang layak.

              "RUU ini akan menghapus hak-hak cuti buruh, menghapus hak cuti haid, gugur kandungan, cuti
              melahirkan, cuti menjalankan ibadah, cuti menikah, cuti menikahkan anak, dan lainnya. Di sisi
              lain,  RUU  ini  akan  memberikan  kemudahan  pengusaha  melakukan  PHK  dan  mengurangi
              pesangon dan menghapus uang penggantian hak," imbuh dia.

              "Banyak sekali kepentingan dalam urusan ekonomi, investasi, dan ketenagakerjaan. Omnibus
              law dalam tataran yang ideal sebenarnya upaya mengakomodasi berbagai kepentingan baik dari
              pengusaha, pekerja, dan masyarakat supaya kebermanfaatannya maksimal," katanya.

              (Lihat  videonya:  Satu  Keluarga  Makan  Bersama  di  Bahu  Jalan  Tol  Cipali  Viral  di  Medsos)
              Riswanda mengatakan, keberadaan  RUU Cipta Kerja  bisa memenuhi kebutuhan Indonesia saat
              ini.  Sebab,  banyak  regulasi  di  bidang  ekonomi  dan  investasi  mulai  kehilangan  relevansinya
              dengan perkembangan dan dinamika global.

              "Perkembangan zaman dan iklim ekonomi di dunia harus diikuti pula dengan perubahan regulasi
              di dalam negeri," katanya.

              (Arif Budianto)  (ysw).



















                                                           177
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183