Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 125

"Karena automasi skill dan ketrampilan rendah maka gampang di PHK. Di up skill dan re-skilling,
              kalau di PHK kompetensi dia dapat jawaban dari pemerintah (karena diatur di UU Cipta Kerja),"
              ujar Ida Fauziyah saat berkunjung ke UIN Maliki Malang, Kamis (22/10/2020).

              Ida mengakui bila di UU Cipta Kerja ada penurunan Pesangon bagi pekerja sektor formal yang
              dilakukan  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK).  Namun  hal  itu  dapat  di-cover  dengan  jaminan
              kehilangan pekerjaan yang telah diatur di UU Cipta Kerja.

              "Di UU Cipta Kerja pesangon memang iya turun, dari 32 kali ke 25. 32 kali di UU 13 tahun 2003
              (Ketenegakerjaan), itu hanya 7% perusahaan yang taat. Selebihnya 27% membayar tidak sesuai
              dengan ketentuan. Indah di atas kertas tapi tidak sesuai," bebernya.

              Meski tidak mendapat pesangon, para pekerja yang kehilangan pekerjaan ini akan mendapat
              asuransi kehilangan pekerjaan sesuai yang diatur pada UU Cipta Kerja.

              "Dengan update skill ini nanti dia cukup bekal mencari pekerjaan, dia punya kompetensi baru,
              dengan mendapatkan pelatihan vokasi dan mendapat akses penempatan (pekerjaan). Salah satu
              sarana  menyejahterakan  buruh  dengan  meningkatkan  kompetensi  undang  -  undang  ini
              menjawab itu," tukasnya.

              (kmj).




















































                                                           124
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130