Page 16 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 16

TERKENDALA REKENING 3,3 JUTA PEKERJA BATAL TERIMA SUBSIDI UPAH

              Sebanyak 3,3 juta dari 15,7 juta pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan tak lolos uji seleksi
              untuk mendapatkan bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp 2,4 juta selama empat bulan dari
              pemerintah. Agar mereka bisa tetap mendapatkan BSU, pemerintah diharapkan meninjau ulang
              aturan kewajiban kepemilikan rekening, khususnya untuk menyasar BSU sektor informal.

              Direktur  Perencanaan  Strategis  dan  Teknologi  Informasi  (TT)  Badan  Penyelenggara  Jaminan
              Sosial  Ketenagakerjaan  (BP  Jamsostek),  Sumarjono  mengungkapkan,  pihaknya  bertindak
              sebagai mitra pemerintah dalam menyiapkan data calon penerima BSU.

              Kriteria calon penerima BSU, menurut dia, mengacu pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
              (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa
              Subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh dalam Penanganan Dampak Corona Virus Disease 2019
              (Covid-19).

              Dari target 15,7 juta data peserta, kata Sumarjono, hanya 14,8 juta yang berhasil dikumpulkan.
              Jumlah itu pun menyusut menjadi 12,4 juta setelah dilakukan verifikasi dan validasi. Data itulah
              yang kemudian menjadi acuan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk menyalurkan
              BSU.

              "Data kami serahkan mulai 24 September 2020. Seminggu kemudian, Kemenaker melakukan uji
              kelengkapan,  lalu  empat  hari  berikutnya  ditransfer  BSU  dilakukan  bertahap.  Sesuai  data
              Kemenaker,  yang  ditransfer  sudah  mencapai  98%.  Jadi,  ada  sekitar  3,3  juta  peserta  yang
              akhirnya  tidak  mendapatkan  BSU,"  ujar  Sumaijono  pada  acara  Zooming  with  Primus  (ZwP)
              bertitel Peran BP Jamsostek Saat Pandemi yang ditayangkan secara live di Beritasatu TV Jakarta,
              Kamis (22/10).

              Diskusi virtual yang dipandu Direktur Pemberitaan Beritasatu Media Holdings (BSMH), Primus
              Dorimulu itu juga mengetengahkan pembicara lainnya, yaitu Koordinator Advokasi BPJS Watch
              Timboel Siregar dan Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Paulus Agung Pambudhi.

              Sumarjono  mengakui, terdapat kendala  yang  cukup  kompleks  dalam  menghimpun  data-data
              peserta BP Jamsostek penerima BSU. Pertama, waktunya relatif singkat. Kedua, waktu yang
              singkat itu, BP Jamsostek mesti melakukan verifikasi kepada perusahaan tempat calon penerima
              BSU. Pandemi Covid-19 dan berbagai hal lainnya turut mengganggu proses tersebut.

              Adapun calon penerima BSU menghadapi kendala utama ketidakcocokan data rekening bank,
              hingga ketidaktersediaan rekening bank. "Ada yang sudah menyampaikan rekening, tapi ketika
              kami mau mentransfer ada kendala lain, seperti rekening tidak aktif dan sebagainya," tutur dia.

              Sumarjono mengemukakan, data nama, alamat, dan tempat bekerja para calon penerima BSU
              telah  dikantongi  BP  Jamsostek.  Tetapi  Kemenaker  mensyaratkan  calon  penerima  BSU  wajib
              memiliki rekening bank aktif.
















                                                           15
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21