Page 203 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 203

KABAR KENAIKAN CUKAI ROKOK, MPSI: NASIB PULUHAN RIBU PELINTING SKT
              TERANCAM
              Kabar yang beredar terkait kenaikan tarif cukai rokok sebesar 17-19% tahun ini dinilai menjadi
              kabar duka bagi para pekerja di industri rokok Tanah Air.

              "Ini merupakan kabar duka bagi para ibu pelinting sigaret kretek tangan (SKT) yang tersebar di
              27  kota/kabupaten  di  Pulau  Jawa,"  ujar  Ketua  Paguyuban  Mitra  Produksi  Sigaret  Indonesia
              (MPSI) Sriyadi Purnomo dalam keterangannya, Rabu (21/10/2020).

              Jika informasi mengenai kenaikan cukai tersebut benar, pihaknya memohon kepada Presiden
              Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk mempertimbangkan kembali
              rencana kenaikan cukai.

              "Kenaikan  tinggi  di  masa  pandemi  Covid-19  ini  akan  memberikan  dampak  negatif  bagi
              penghidupan  puluhan  ribu  pelinting  SKT  yang  mayoritas  adalah  tulang  punggung  keluarga,"
              katanya.

              Dia merinci dampak negatif kenaikan cukai pada sektor SKT yakni pertama, para ibu pelinting
              SKT yang mayoritas berpendidikan SD-SMP terancam kehilangan pekerjaan karena permintaan
              pasar menurun akibat kenaikan cukai.

              "Belum  lagi  berkurangnya  daya  saing  terhadap  rokok  yang  diproduksi  mesin,"  ujarnya.  Jika
              industri SKT terganggu, nasib para buruh dan keluarganya terancam.
              Kedua, lanjut Sriyadi, perekonomian di sekitar lokasi produksi SKT seperti warung, pedagang
              kaki lima, toko kelontong, transportasi, dan kost akan turut terdampak.

              Padahal  penghidupan  mereka  sangat  bergantung  pada  buruh  SKT  yang  bekerja  di  daerah
              tersebut. "Perekonomian lokal juga akan lesu," ujarnya.

              Dengan pertimbangan ini, MPSI memohon perlindungan kepada presiden dan menkeu agar tidak
              menaikkan tarif cukai rokok SKT sehingga buruh linting tak harus kehilangan pekerjaan dan
              dapat terus menafkahi keluarga.

              "Kami  juga  berharap  pemerintah  dapat  menjauhkan  selisih  tarif  cukai  rokok  kretek  tangan
              dengan  rokok  mesin  sehingga  produk  kretek  tangan  tetap  kompetitif  dan  tenaga  kerja
              terlindungi," ujarnya.

              Hal  ini  penting  karena  sektor  kretek  tangan  merupakan  segmen  padat  karya  di  mana  satu
              pelinting mampu memproduksi 7 batang per menit, sementara satu mesin dapat menghasilkan
              16.000 batang per menit.

              kbc 10.



















                                                           202
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208