Page 205 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 205

RESESI, JUMLAH PENGANGGURAN DI RI DIPREDIKSI TEMBUS 13 JUTA ORANG

              Pandemi Covid-19 memberi dampak yang luas bagi masyarakat, karena jumlah pekerja yang
              dirumahkan  dan  terkena  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  terus  bertambah.  Hal  itu
              mengakibatkan tingginya jumlah pengangguran di Indonesia.

              Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mencatat, saat ini
              sudah  7  juta  orang  yang  menganggur.  Angka  itu  diprediksi  bisa  terus  bertambah  hingga
              menyasar 6 juta orang lagi, sehingga total pengangguran diprediksi bisa tembus 13 juta orang.

              "Kita ketahui bersama pengangguran sekarang sudah 7 juta dan diperkirakan akan menambah
              5-6 juta akibat dari COVID-19 ini, sehingga total akan 13 juta," katanya dalam acara bertajuk
              'Outlook 2021: The Year Opportunity', Rabu (21/10/2020).

              Hal itu dikarenakan adanya ancaman resesi yang mengintai Indonesia. Seperti diketahui, akhir
              2020 ekonomi Indonesia diprediksi akan terkontraksi -0,6% sampai -1,7%.

              "Berdasarkan Kementerian Keuangan, perekonomian Indonesia pada akhir tahun 2020 ini akan
              mengalami kontraksi antara minus 0,6% sampai minus 1,7%. Tentunya ini akan berdampak
              terhadap  banyak  hal  terutama  peningkatan  faktor  kemiskinan,  peningkatan  pengangguran,"
              sebutnya.

              Hal  yang  sama  juga  dikatakan  oleh  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),
              Hariyadi  Sukamdani.  Menurutnya  tingkat  pengangguran  di  Indonesia  saat  ini  sangat  tinggi,
              ditambah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada sangat rendah.

              "Industri  padat  karya  umumnya  berbasis  teknologi  rendah  yang  masih  sangat  diperlukan
              Indonesia  mengingat  rendahnya  kualitas  SDM  yang  ada  (57,5%  lulusan  SD  dan  SMP,  30%
              lulusan  SMA/SMK,  hanya  12,4%  lulusan  Diploma  dan  Sarjana)  dan  tingginya  tingkat
              pengangguran terbuka yaitu 7 juta orang, belum termasuk setengah pengangguran yang bekerja
              hanya beberapa jam seminggu," tuturnya dalam kesempatan yang sama.

              Untuk itu, adanya Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja menurutnya dapat menjadi
              solusi. Diharapkan payung hukum tersebut dapat meningkatkan peluang kerja sehingga pencari
              kerja bisa mendapat pekerjaan.

              "UU  Cipta  Kerja  yang  telah  disahkan  DPR  pada  minggu  lalu,  secara  khusus  klaster
              Ketenagakerjaan  diharapkan  dapat  meningkatkan  akses  pencari  kerja  untuk  mendapatkan
              pekerjaan, mendukung industri padat karya dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di 2021,"
              ucapnya.

              kbc 10.





















                                                           204
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210