Page 165 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 165

KEMNAKER KLAIM SUDAH RAMPUNGKAN DRAF ATURAN TURUNAN UU CIPTA
              KERJA

              Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya sudah
              merampungkan draf aturan turunan Undang-Undang Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan.

              Menurutnya, hal ini pun sudah disampaikan dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator
              Perekonomian,  dimana  dalam  rapat  tersebut  dibahas  perkembangan  setiap  Rancangan
              Peraturan Pemerintah (RPP) dari setiap Kementerian. "Sejauh ini kita secara draft, sudah kita
              rampungkan dari 4 draft RPP," ujar Anwar kepada Kontan, Kamis (5/11).Keempat RPP yang
              dimaksud  adalah  RPP  tentang  Pengupahan,  RPP  tentang  Tenaga  Kerja  Asing,  RPP  tentang
              Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, dan RPP tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

              Meski sudah rampung, Anwar menjelaskan, masih ada rancangan peraturan pemerintah yang
              masih  perlu  dimatangkan  lebih  lanjut.  "Tentunya  ada  yang  selesai  memang  betul-betul  kita
              sudah anggap complete complete dan ada yang beberapa hal perlu dimatangkan, kalau draf itu
              kan berkembang ada draf pertama, kedua dan ketiga sampai betul-betul final draf," jelas Anwar.


              Menurutnya, rancangan aturan yang memang masih perlu lebih dimatangkan kembali adalah
              RPP tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan. Menurutnya, karena ini merupakan skema kebijakan
              baru sehingga belum ada preferensi yang cukup untuk melaksanakan kebijakan ini. Menurutnya,
              masih perlu pula dilakukan diskusi-diskusi yang cukup intens mengenai hal ini. Hal yang masih
              perlu dibahas lebih rinci seperti tingkat operasionalnya.

              Anwar juga mengatakan meski pemerintah sudah merampungkan RPP ini, tetapi pemerintah
              masih akan menerima masukan dari masyarakat. Hal ini pun akan dilakukan dengan membuat
              portal atau situs yang menampilkan RPP dari seluruh kementerian serta menampung masukan
              pemerintah. Dia berpendapat, adanya portal ini pun menjadi bagian dari dialog publik yang cukup
              baik.Menurutnya, setelah masukan-masukan tersebut diterima sampai batas waktu tertentu, draf
              yang  sudah  ada  akan  dimatangkan  kembali  sampai  akhirnya  RPP  tersebut  siap  untuk
              dikeluarkan.

              Lebih lanjut, Anwar pun berharap setelah komunikasi dan masukan dari masyarakat diterima,
              keempat RPP tersebut bisa segera dikeluarkan. "Kan mandatnya 3 bulan, kalau kita hitung dari
              Oktober, mudah-mudahan Desember ini bisa kita betul-betul selesaikan," katanya.

              Dalam pembahasan RPP ini, Anwar pun mengatakan pemerintah sudah berupaya semaksimal
              mungkin  untuk  menampung  seluruh  masukan  dari  berbagai  pihak,  mulai  dari  pelaku  usaha
              hingga buruh. Dia mengakui memang ada beberapa pendapat yang saling berbenturan, tetapi
              masukan  tersebut  sudah  coba  ditengahi  dengan  berbagai  pilihan  yang  bisa  dilakukan.  Dai
              mengatakan, berdasarkan laporan dari Poka di daerah, seluruh pihak aktif memberikan masukan
              atas aturan ini. Anwar pun membenarkan masih ada beberapa pihak yang tidak mau terlibat
              dalam  pembahasan  aturan  ini,  tetapi  dia  berpendapat  pembahasan  aturan  tidak  mungkin
              dihentikan.

              "Kalau bagi kami, prinsipnya kita mengajak, kan tidak harus betul-betul memaksa untuk ikut,
              kalau tidak berkenan tidak mungkin kita hentikan proses. artinya tetap kita tunggu siapa tahu
              dalam  proses  perjalanannya  itu  ada  keinginan  yang  ingin  mereka  sampaikan,  mereka  ingin
              bergabung, silakan," katanya. Editor: Handoyo.

                                                           164
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170