Page 161 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 161

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansah menyatakan
              dirinya dalam waktu dekat akan menerbitkan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Nakertrans dan
              Energi DKI Jakarta agar mereka bisa menyesuaikan upah menggunakan UMP tahun 2020.

              DISNAKERTRANS-E DKI SETUJU USULAN 80 HOTEL TERKAIT UMP TANPA KAJIAN

              Dinas  Tenaga  Kerja,  Transmigrasi,  dan  Energi  (Disnakertrans-E)  DKI  Jakarta  menyatakan
              persetujuannya  bahkan  dokumen  akan  dikeluarkan  tanpa  kajian  terhadap  usulan  80  pelaku
              usaha hotel untuk penyesuaian upah minimum provinsi (UMP) sama seperti tahun 2020.

              Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansah menyatakan
              dirinya dalam waktu dekat akan menerbitkan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Nakertrans dan
              Energi DKI Jakarta agar mereka bisa menyesuaikan upah menggunakan UMP tahun 2020.

              " karena benar-benar terkena dampak (COVID-19). Langsung kita lakukan persetujuan dengan
              mengeluarkan  SK  untuk  dilakukan  penyesuaian  UMP  tahun  2020,"  kata  Andri  seperti  dalam
              laman media Pemprov DKI (beritajakarta.di) yang dilihat di Jakarta, Kamis.

              Bahkan, Andri menyebutkan selain industri hotel, untuk mal, sampai industri pariwisata yang
              belum lama beroperasi, juga kemungkinan besar akan diperlakukan yang sama seperti 80 hotel
              itu oleh Disnakertrans-E. Untuk mengajukan permohonan penyesuaian UMP 2021 sendiri, kata
              Andri,  dapat  dilakukan  melalui  asosiasi,  namun  wajib  mengatasnamakan  perusahaan  per
              perusahaan.

              "Sekarang sudah masuk 80 hotel, yang mengajukan boleh asosiasi tapi atas nama perusahaan,
              bukan atas nama asosiasi. Karena ada perusahaan yang terkena dampak, ada yang tidak," ucap
              Andri.

              Andri menjelaskan, Peraturan Gubernur DKI Jakarta 103 Tahun 2020 Tentang Upah Minimum
              Provinsi Tahun 2021 pasal 3 berbunyi, pengusaha, perusahaan dan/atau pihak pemberi kerja
              yang terkena dampak secara ekonomi akibat pandemi COVID-19 dapat mengajukan permohonan
              pembayaran UMP dengan besaran sama dengan UMP Tahun 2020 kepada Gubernur melalui
              Kepala Dinas Nakertrans DKI Jakarta.


              "Data pengawasan selama PSBB, juga bisa dijadikan data untuk menentukan apakah perusahaan
              itu  terdampak  atau  tidak  terdampak.  Jadi,  tidak  semua  usulan  yang  masuk  harus  dikaji,  itu
              menghabiskan waktu. Langsung kita keluarkan SK, kami juga tidak ingin mempersulit," tutur
              Andri.

              Pemprov  DKI  Jakarta  memberlakukan  kebijakan  asimetris  dalam  UMP tahun  2021  yang  naik
              sebesar sebesar 3,27 persen atau jadi Rp4,4 juta. Tapi hanya perusahaan yang pemasukannya
              tidak  terdampak  pandemi  harus  mengikuti  kebijakan,  perusahaan  terdampak  boleh  tidak
              melakukan penyesuaian. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kebijakan sesuai
              dengan edaran Kementerian Ketenagakerjaan terkait penyesuaian UMP tahun 2021.

              "Masih terdapat sektor usaha yang tidak terlalu terdampak, bahkan masih dapat terus tumbuh
              positif pada masa pandemi ini. Sektor-sektor usaha tersebutlah yang diharapkan dapat menjaga
              daya beli pekerja/buruh yang akan mendorong tumbuhnya perekonomian di DKI Jakarta," kata
              Anies, Sabtu (31/10).


                                                           160
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166