Page 182 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 182

MENAKER: INTI SURAT EDARAN AGAR GUBERNUR TIDAK TURUNKAN UMP

              JAKARTA, - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah merespons terkait keputusan lima gubernur
              yang tidak mengacu kepada surat edaran (SE) terkait upah minimum 2021.

              Menurut Ida, SE upah minimum tersebut hanya sebagai pedoman atau petunjuk bagi para kepala
              daerah.  Selanjutnya,  mengenai  upah  minimum  provinsi  menjadi  keputusan  para  gubernur.
              Namun, dia menegaskan bahwa SE tersebut memang bertujuan agar Upah Minimum Provinsi
              (UMP) tidak lebih rendah dari tahun ini.

              "Inti dari surat edaran itu adalah menekankan agar gubernur untuk tidak menurunkan upah
              minimum provinsi. Kami berharap para gubernur untuk tidak menurunkan upah di bawah upah
              minimum tahun 2020," katanya melalui tayangan Youtube Kementerian Ketenagakerjaan, Kamis
              (5/11/2020).

              Terkait  adanya  lima  gubernur  yang  menetapkan  menaikkan  UMP  tahun  depan,  Ida  percaya
              keputusan tersebut sudah melalui banyak pertimbangan. Adapun lima daerah yang UMP tahun
              2021  naik  antara  lain  DKI  Jakarta,  Jawa  Tengah,  DI  Yogyakarta,  Jawa  Timur  dan  Sulawesi
              Selatan.

              "Saya percaya bahwa para gubernur ketika menaikkan upah minimum provinsi tersebut sudah
              mempertimbangkan dengan bijak bagaimana kondisi keberlangsungan usaha di masing-masing
              daerahnya. Saya percaya para gubernur mendengarkan stakeholder ketenagakerjaan," ujar dia.

              Ia menjelaskan, tujuan Kemnaker membuat SE upah minimum provinsi tahun 2021 sama dengan
              upah minimum provinsi tahun 2020, agar perusahaan mempertimbangkan perlindungan upah
              bagi para pekerja di tengah pandemi Covid-19.

              "Di samping itu juga, surat edaran itu dimaksudkan untuk menjaga keberlangsungan usaha di
              saat pandemi semacam ini," ujarnya.

              Sebelumnya,  pada  26  Oktober  2020,  Menaker  menerbitkan  Surat  Edaran  Nomor
              M/11/HK.04/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Corona
              Virus Disease 2019 (COVID-19).

              Di  dalam  SE  tersebut  telah  ditetapkan  bahwa  UMP  2021  sama  dengan  tahun  2020.  Ida
              menambahkan, penetapan upah minimum 2021 telah melalui pembahasan yang panjang dengan
              melibatkan  pemerintah,  pengusaha,  serikat  pekerja/serikat  buruh,  serta  Dewan  Pengupahan
              Nasional (Depenas).


              "Surat  edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  itu  telah  melalui  diskusi  panjang  bersama  dengan
              stakeholder  ketenagakerjaan  dalam  forum  Dewan  Pengupahan  Nasional.  Dari  diskusi  yang
              panjang itu akhirnya keluarlah surat edaran itu," ucapnya.











                                                           181
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187