Page 292 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 292

UU CIPTA KERJA, PKS TIDAK TEMPUH JALUR LEGISLATIVE REVIEW

              - UU Omnibus Law Cipta Kerja terus menuai polemik. Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi)
              menandatanganinya  pada  Senin  (2/11).  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI),
              mendaftarkan gugatan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa (3/11). Selain
              itu, KSPI juga masih akan melanjutkan aksi serta mogok kerja, sesuai dengan hak konstitusional
              buruh yang teratur dalam undang-undang, yang bersifat anti kekerasan (non violence).

              Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Byarwati mengatakan, ada dua
              opsi untuk menyikapi polemik tentang UU Cipta Kerja tersebut. Kedua opsi yang dimaksud Anis
              adalah opsi melakukan legislative review, dan opsi menerbitkan peraturan pemerintah pengganti
              undang-undang atau Perppu.

              Hingga saat ini, Anis menjelaskan bahwa PKS cenderung tidak memilih opsi Legilative Review.
              "Legislative  review  adalah  upaya  untuk  mengubah  suatu  undang-undang  melalui  DPR.
              Sederhananya, Legislative review ini adalah proses pengusulan undang-undang baru atau revisi
              UU. Hal itu diatur UUD 1945 dan UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
              Perundangan," ujar Anis kepada wartawan, Kamis (5/11).


              Karena tidak berbeda dengan proses pembuatan UU, maka legislative review undang-undang
              Cipta  Kerja  juga  harus  melalui  5  tahapan  pembuatan  UU,  yaitu  perencanaan,  penyusunan,
              pembahasan,  pengesahan  dan  pengundangan.  Artinya,  pemerintah  dan  DPR  harus
              berkomunikasi tentang siapa yang menginisiasi legislative review dengan mengajukan poin-poin
              revisi.

              "Jika diterima DPR, Undang-undang Cipta Kerja akan kembali dibahas dalam rapat-rapat di DPR.
              Prosesnya seperti mulai dari awal lagi," ungkapnya.

              Karena  itu,  sikap  politik  PKS  setelah  UU  Cipta  Kerja  ini  diundangkan  oleh  Presiden,  adalah
              mendesak Presiden Jokowi untuk menerbitkan Perppu.

              "Bahkan, harus tegas dikatakan bahwa saat ini sangat urgen menerbitkan Perppu karena telah
              terjadi situasi kegentingan yang memaksa seperti yang disebutkan dalam dalam kriteria putusan
              MK 138/PUU-VII/2009," tegas Anis.

              Diketahui, legislative review adalah upaya lembaga legislatif atau lembaga lain yang memiliki
              kewenangan legislasi untuk mengubah suatu peraturan perundang-undangan. Misalnya, pihak
              yang keberatan terhadap suatu undang-undang dapat meminta legislative review ke DPR dan
              tentunya pemerintah.

              Adapun, RUU Omnibus Law Cipta Kerja disahkan DPR dan pemeritah menjadi UU dalam rapat
              paripurna  DPR  pada  Senin  (5/10).  Sebanyak  tujuh  fraksi  setuju,  yakni  Fraksi  PDIP,  Partai
              Gerindra, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKB, PAN dan PPP.

              Sementara dua fraksi menolak, yakni Fraksi PKS dan Fraksi Partai Demokrat. Bahkan Fraksi Partai
              Demokrat melakukan aksi walk out dari ruang paripurna sebagai bentuk penolakan pengesahan
              UU Cipta Kerja. Pada Senin (2/11) malam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani
              Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020. Naskah UU tersebut setebal 1.187 halaman
              dan sudah bisa dkakses publik di website resmi Sekretariat Negara. Editor : Kuswandi Reporter
              : Gunawan Wibisono.
                                                           291
   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297