Page 124 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 124

Sejumlah  bidang  menjadi  fokus  dari  ke-40  aturan  itu,  yakni  penyederhanaan  perizinan,
              persyaratan investasi, kemudahan, pemberdayaan, dan perlindungan UMKM, dukungan riset dan
              inovasi,  ketenagakerjaan,  pengenaan  sanksi,  kawasan  ekonomi,  kemudahan  berusaha,
              pengadaan lahan, investasi dan proyek pemerintah, serta administrasi pemerintahan.

              Demi  mempercepat  hadirnya  aturan  pelaksana  itu,  Presiden  Joko  Widodo  memberi  tenggat
              selama satu bulan saja kepada jajarannya untuk membuat serta menyelesaikan aturan-aturan
              turunan tersebut.

              "Arahan dari Bapak Presiden, untuk seluruhnya ada sekitar 40 aturan turunan yang terdiri atas
              35 PP dan 5 perpres untuk diselesaikan dalam waktu 1 bulan walaupun perundang-undangan
              membolehkan 3 bulan. Itu target yang diberikan Presiden," ungkap Menko Bidang Perekonomian
              Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/10).

              Sejumlah kementerian/lembaga terkait pun mulai menyusun berbagai draf terkait. Pada klaster
              investasi  dan  proyek  pemerintah  misalnya,  pemerintah  akan  membentuk  lembaga  pengelola
              investasi/sovereign wealth fund (LPI/SWF). Menkeu Sri Mulyani Indrawati menuturkan pihaknya
              sedang menyusun PP terkait pembentukan LPI tersebut.

              Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam kesempatan yang sama mengungkapkan pihaknya
              tengah mengidentifikasi dan menginventarisasi jenis-jenis usaha yang harus disederhanakan di
              setiap daerah. Poin itu, kata dia, berkaitan dengan klaster administrasi pemerintahan yang akan
              dipermudah dan disimplifikasi mengacu dari UU Cipta Kerja.

              Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menegaskan amdal
              tidak dihapuskan oleh pemerintah dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Keberadaan amdal tetap
              ada dan prosesnya dibuat menjadi lebih sederhana sehingga waktu dan biaya yang dibutuhkan
              menjadi lebih efisien.

              Tidak  tersingkir  Staf  Khusus  dan  Juru  Bicara  Kementerian  ATR/BPN tentang  UU  Cipta Kerja,
              Taufiqulhadi,  menyatakan  disahkannya  UU  Cipta  Kerja  akan  memberikan  keleluasaan  bagi
              pemerintah untuk menjamin keadilan dalam kepemilikan tanah kepada rakyat kecil. "Dengan
              hadirnya UU ini, di masa mendatang, pemerintah dapat mencegah, orang-orang kecil agar tidak
              mudah  tersingkir  makin  jauh  ke  pinggir-pinggir  kota,"  kata  Taufiqulhadi  melalui  keterangan
              tertulis, Rabu (7/10).

              Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  Bidang  Ketenagakerjaan  dan  Kesejahteraan  Sosial,
              Harijanto,  melihat  lahirnya  UU  Cipta  Kerja  akan  menjadi  solusi  atas  melonjaknya  angka
              pengangguran di Indonesia.

              Di sisi lain, Guru Besar Hukum Tata Negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, mengatakan uji materi
              ke Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan jalan yang tepat jika masyarakat keberatan dengan
              UU Cipta Kerja.

              "Karena  uji  materi  menjadi  ajang  pembuktian  dan  pada  saat  yang  sama  dilakukan  tekanan
              publik,  sepanjang  tidak  melanggar  hukum  dan  protokol  kesehatan,"  ujar  Zainal  dalam
              pernyataan sikap profesor, dekan, dan akademisi dari 67 perguruan tinggi di Jakarta, kemarin.
              (Cah/Wan/Ant/RO/X-6).











                                                           123
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129