Page 53 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 53

Sabtu (3/7/2021) malam. Kepala Biro Humas Kemnaker, Chairul Fadly Harahap, menjelaskan,
              berdasarkan hasil koordinasi dengan Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Sulawesi
              Selatan, disampaikan bahwa 20 orang TKA tersebut datang sebagai calon tenaga kerja asing
              dalam rangka uji coba kemampuan dalam bekerja pada Proyek Strategis Nasional PT Huady
              Nickel-Alloy  Kabupaten  Bantaeng,  Sulawesi  Selatan.  Hal  ini  memang  diatur  dalam  Peraturan
              Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016
              tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.



              INI HASIL PEMERIKSAAN KEMNAKER SOAL KABAR MASUKNYA 20 TKA DI
              SULAWESI SELATAN

              Kementerian  Ketenagakerjaan  terus  melakukan  koordinasi  dengan  Ditjen  Imigrasi  dan
              Pemerintah Daerah melalui Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Sulawesi Selatan
              terkait informasi mendaratnya 20 TKA asal China di Bandara Sultan Hasanudin, Sulawesi Selatan,
              Sabtu (3/7/2021) malam.

              Kepala Biro Humas Kemnaker, Chairul Fadly Harahap, menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi
              dengan Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Sulawesi Selatan, disampaikan bahwa
              20  orang  TKA  tersebut  datang  sebagai  calon  tenaga  kerja  asing  dalam  rangka  uji  coba
              kemampuan dalam bekerja pada Proyek Strategis Nasional PT Huady Nickel-Alloy Kabupaten
              Bantaeng, Sulawesi Selatan. Hal ini memang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun
              2020  tentang  Perubahan  Ketiga  Atas  Perpres  Nomor  3  Tahun  2016  tentang  Percepatan
              Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

              "Pada lampiran nomor urut 96 memang Kawasan Industri Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan,
              merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional yang ada dalam Perpres dimaksud," kata
              Karo Chairul di Jakarta pada Senin (5/7/2021).

              "Saat  ini  kita  tetap  berkoordinasi  dengan  Pengawas  Ketenagakerjaan  Disnakertarns  Provinsi
              Sulawesi Selatan yang terus melakukan pendataan dan pemantuan terhadap keberadaan calon
              TKA tersebut untuk memastikan bahwa keberadaannya sudah sesuai dengan regulasi," kata Karo
              Humas Chairul.

              Karo Humas Chairul menjelaskan lebih lanjut bahwa 20 orang yang diduga calon TKA tersebut
              sudah berada di Indonesia sebelum diberlakukan PPKM Darurat dan telah menjalani karantina
              sesuai protokol kesehatan yang berlaku, dan masuk ke Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 3 Juli
              2021 dengan mengikuti protokol kesehatan pada masa pandemi covid 19.

              Terkait kebijakan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat
              ini, Karo Humas Chairul menyatakan pihaknya tetap mengacu pada kebijakan Pemerintah yang
              telah  ditetapkan  melalui  SE Ketua  Satgas  COVID-19,  SE  Menaker,  maupun  instrukti-instruksi
              lainnya yang mengatur terkait hal tersebut.

              "Pemerintah tetap berjuang melawan Pandemi COVID-19, namun ekonomi tetap berjalan lewat
              proyek-proyek  strategis  nasional,  selama  membawa  kemanfaatan  yang  luas.  Proyek  yang
              melibatkan sedikit TKA untuk proses alih teknologi menyerap lebih banyak pekerja domestik.
              TKA didatangkan investor sesuai izin dan ketentuan/prosedur protokol kesehatan," ujar Chairul
              Fadly Harahap.
              Hingga saat ini, proses pelayanan penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) untuk permohonan
              baru, masih tetap dihentikan sementara. Namun hal ini, dikecualikan bagi TKA yang bekerja pada
              Proyek Strategis Nasional (PSN) dan obyek vital strategis/nasional tersebut.



                                                           52
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58