Page 491 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 491

BURUH DAN MAHASISWA LAMPUNG AKAN DEMO BESAR TOLAK OMNIBUS LAW

              Lampung -  Para aktivis  buruh  di  Lampung  mengancam akan menggelar demonstrasi besar-
              besaran menolak  Omnibus Law  Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan melalui Rapat
              Paripurna DPR RI pada Senin (5/10).

              Perwakilan  Federasi  Serikat  Buruh  Karya  Utama  (FSBKU)  Lampung  menyatakan  pihaknya
              menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja karena dinilai sangat merugikan masyarakat
              maupun buruh di Lampung.

              "Kami sudah koordinasi dengan kawan-kawan buruh lainnya. Dalam beberapa hari ke depan,
              kami  akan  menggelar  aksi  di  depan  Gedung  DPRD  Lampung,"  kata Tri  Susilo,  Ketua  FSBKU
              wilayah Lampung kepada  CNNIndonesia.com  , Selasa (6/10).

              Ia berharap DPRD Lampung segera menyampaikan bahwa masyarakat Lampung ingin Omnibus
              Law itu dibatalkan. Undang-undang itu dinilai hanya berpihak kepada pengusaha dan kalangan
              elite saja, dan merugikan masyarakat.

              "Kita  melihat  tidak  pantas  UU  Omnibus  Law  disahkan.  Isinya  bukan  kebaikan,  tetapi
              kesengsaraan bagi seluruh masyarakat bukan hanya buruh saja tapi juga petani akan hilang
              garapannya. Lingkungan hidup juga akan hilang, karena tambang-tambang," ujarnya.

              Menurutnya,  FSBKU  sangat  menolak,  karena  dinilai  tidak  berpihak  kepada  rakyat  dan  hanya
              berpihak kepada pengusaha dan elit saja.
              "UU Omnibus Law harus ditolak, karena banyak merugikan kalangan buruh dan hanya berpihak
              kalangan elit serta pemodal saja. Selain itu, proses pembahasannya pun terkesan dipaksakan di
              tengah pandemi Covid-19. Kami ingin, para anggota DPRD Lampung menerima aspirasi kami
              masyarakat buruh," ujarnya.
              Kalangan  mahasiswa  di  wilayah  Lampung  juga  akan  menggelar  aksi  "Lampung  Memanggil".
              Mereka  mengundang  seluruh  masyarakat  dan  elemen  mahasiswa  menyuarakan  penolakan
              Omnibus Law Cipta Kerja.

              Aliansi Lampung Memanggil, akan menggelar aksi long march yang dimulai dari Bundaran Tugu
              Adipura sekitar pukul 08.00 WIB menuju Hotel Sheraton dan titik aksi di Kantor DPRD Lampung,
              Rabu besok (7/10/2020).

              "Kami  mahasiswa  se-Lampung  secara  tegas  menolak  Omnibus  Law.  Kami  menuntut  agar
              Omnibus Law ini dicabut. Kami akan menggelar aksi Rabu besok dengan titik aksi di Kantor DPRD
              Lampung," kata Presiden Mahasiswa BEM Unila sekaligus Sekjen Aliansi Lampung Memanggil,
              Irfan Fauzi Rachman kepada  CNNIndonesia.com  .

              Irfan mengatakan ada tiga poin yang menjadi tuntutan dalam aksi tersebut. Pertama, cabut
              Omnibus  Law  yang  tidak  pro  rakyat.  Kedua,  mendesak  DPRD  lampung  untuk  membuat
              pernyataan sikap bahwa Provinsi Lampung menolak Omnibus Law.

              Ketiga,  mengajak  seluruh  elemen  masyarakat  untuk  bersama-sama  menyuarakan  mencabut
              Omnibus law yang sudah disahkan DPR RI dan Pemerintah Pusat.

              (zai/pmg).







                                                           490
   486   487   488   489   490   491   492   493   494   495   496