Page 486 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 486

DEMO TOLAK OMNIBUS LAW DI SERANG RICUH, PERWIRA POLDA BANTEN
              TERLUKA
              Serang -  Demonstrasi mahasiswa yang menolak pengesahan Undang-undang (UU)  Omnibus
              Law  di depan kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten, Kota Serang, berakhir
              ricuh. Penyebabnya, mahasiswa yang berunjuk rasa sejak sejak pukul 15.00 WIB itu, memblokir
              Jalan Jenderal Soedirman, sehingga arus lalu lintas macet total.

              Kemudian, sekitar pukul 19.00 wib, mahasiswa menembaki polisi, TNI, warga dan awak media
              menggunakan  air  mancur.  Pihak  keamanan  pun  mendorong  dan  menyemproti  mahasiswa
              menggunakan  water canon  agar masuk ke dalam kampus.

              Namun, mahasiswa membalas dengan melempari awak media, TNI dan Polri menggunakan batu
              dan kayu. Bahkan, Karo Ops Polda Banten, Kombes Pol Roem Ta'at bocor di kepala, karena
              terkena  lemparan  batu  mahasiswa.  Setidaknya,  ada  dua  mahasiswa  yang  ditangkap  pihak
              kepolisian.
              "Kena timpuk dari arah kampus, tapi  enggak  apa-apa. Mahasiswa udah bubar dan masuk ke
              dalam kampus," kata Karo Ops Polda Banten, Kombes Pol Roem Ta'at, di lokasi kejadian, saat
              pengamanan demonstrasi menolak  Omnibus Law  Selasa (06/10/2020).

              Meski  sudah  masuk  ke  dalam  kampus,  aksi  lempar  batu  dan  kayu  masih  terus  berlanjut.
              Karenanya, gas air mata ditembakkan ke dalam kampus, agar mahasiswa membubarkan diri.
              Bahkan hingga berita ini ditulis, bentrokan antara polisi dengan mahasiswa masih terus berlanjut.

              Mahasiswa sendiri menggelar demonstrasi untuk menolak pengesahan UU Cipta Kerja, yang baru
              saja disetujui oleh pemerintah dan DPR pada Senin, 05 Oktober 2020.

              "Cabut UU  Omnibus Law Cipta Kerja  , segera terbitkan Perpu Omnibus Law. Sahkan RUU OKS
              dan  wujudkan  kampus  ramah  perempuan,"  kata  Humas  Aksi,  Arman  Maulana,  di  sela-sela
              demonstrasi, sebelum dibubarkan pihak kepolisian, Selasa (06/10/2020).

              Sebelumnya,  Selasa  pagi  hingga  siang,  puluhan  ribu  buruh  yang  didominasi  emak-emak,
              menggelar demonstrasi di depan PT Nikomas Gemilang, di Kabupaten Serang, Banten, untuk
              menolak pengesahan UU Cipta Kerja yang menghilangkan hak-hak perempuan, seperti hak cuti
              melahirkan dan haid.

              "Demo  hari  ini  tentang  hak  pekerja,  kayak  PHK  enggak  ada  pesangon,  hak  perempuan  cuti
              melahirkan dan datang bulan ditiadakan, di sini kami pekerja sebagian besar perempuan. Karena
              kami kan berjuang demi keluarga dan anak-anak kami," kata perwakilan buruh PT Nikomas, Siti
              Khodijah (32), ditemui di sela-sela massa aksi, Selasa (06/10/2020).

              Penolakan terhadap Undang-undang (UU) Cipta Kerja juga disampaikan butuh lainnya, Lasmi
              (40). Dia menyesalkan cuti hamil yang hilang dan jika pun di ambil, maka tidak mendapatkan
              gaji.

              Kemudian Tunjangan Hari Raya (THR) yang menurut dia dihapuskan dalam UU tersebut. Karena
              saat Hari Raya Idul Fitri, kebutuhan masyarakat cukup tinggi, seperti untuk mudik.

              "Omnibus law karena tidak mensejahterakan buruh, THR tidak ada, cuti hamil tidak ada. Jadi
              jangan  mikirin  diri  sendiri  tapi  pikirin  buruh  pabrik,  ini  bukan  hanya  satu  dua  tahun,  tapi
              selamanya. Jadi kami tidak terima omnibus law disahkan. Sebelumnya cuti hamil 100 persen
              digaji, sekarang enggak digaji," kata Lasmi (40).

              Pihak kepolisian terpaksa memutarbalikkan kendaraan yang terjebak di tengah-tengah massa
              aksi, lantaran seluruh akses jalan tertutup massa buruh.

                                                           485
   481   482   483   484   485   486   487   488   489   490   491