Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MEI 2021
P. 126

PEMKOT PEKALONGAN DORONG PERUSAHAAN BERIKAN THR PADA H-7 LEBARAN

              Pekalongan,  Jateng  -  Pemerintah  Kota  Pekalongan,  Jawa  Tengah,  mendorong  pada  pemilik
              perusahaan agar memberikan tunjangan hari raya pada karyawan paling lambat H-7 Lebaran.

              Wali  Kota  Pekalongan  Afzan  Arslan  Djunaid  di  Pekalongan,  Senin,  mengatakan  sesuai  Surat
              Edaran  (SE)  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan
              Pemberian  THR  Keagamaan  2021  diberikan  paling  lambat  tujuh  hari  sebelum  Idulfitri  1442
              Hijriah.

              "Pemberian THR bagi pekerja/buruh ini merupakan tradisi dan sebagai salah satu upaya untuk
              memenuhi  kebutuhan  mereka  dan  keluarganya  dalam  merayakan  Lebaran.  Kebijakan  ini
              ditujukan  untuk  meningkatkan  aspek  kesejahteraan  dan  perlindungan  bagi  para  pekerja,"
              katanya.

              Menurut dia, koordinasi dan jalinan komunikasi antara Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
              (Dinperinaker)  setempat  dengan  pemilik  perusahaan  maupun  pekerja  telah  terjalin  dengan
              sangat baik dalam pengawasan dan menjembatani agar perusahaan mengeluarkan kewajiban
              terhadap karyawannya.

              "THR  merupakan  hak  bagi  buruh  atau  pekerja  yang  sangat  dibutuhkan  untuk  mencukupi
              kebutuhan  hidup  mereka  yang  wajib  diberikan  sekali  dalam  setahun  oleh  perusahaan  dan
              pembayarannya  sesuai  dengan  hari  keagamaan  masing-masing  serta  dibayarkan  selambat-
              lambatnya 7 hari sebelum hari raya keagamaan," katanya.

              Afzan  mengatakan  bahwa  dirinya  telah  memerintahkan  Dinperinaker  agar  melakukan
              pengawasan ketat terhadap pembayaran THR dari perusahaan kepada karyawan.

              Kepala  Dinperinaker  Kota  Pekalongan  Slamet  Hariyadi  mengatakan  THR  merupakan  hak
              karyawan yang harus diberikan pemberi kerja sesuai ketentuan baik besaran nilai maupun dari
              sisi ketepatan waktu pembayaran.

              Jika ada perusahaan yang melakukan pelanggaran atau tidak memberikan hak karyawan secara
              proporsional, kata dia, maka dapat dikenai sanksi.

              Menurut  Slamet,  pihaknya  telah  membuka  posko  pengaduan  mengenai  masalah  THR  yang
              berlokasi di kantor Dinperinaker sehingga apabila perusahaan yang nakal maka pekerja dapat
              melaporkan agar dapat ditindaklanjuti.
              "Kami akan mencarikan solusi untuk mengatasi keluhan dalam pelaksanaan pemberian THR.
              Kami  akan  melakukan  mediasi  jika  ada  pekerja  yang  dalam  pembayaran  THR  ditemui
              permasalahan," katanya.

              Ia mengatakan dengan SE Menaker disebutkan besaran THR yaitu minimal satu kali gaji bagi
              pekerja yang sudah bekerja selama satu tahun sedang bagi mereka dengan masa kerja di bawah
              satu tahun maka jumlahnya ditentukan secara proporsional.

              "Pembayaran THR sudah ada aturannya dan regulasi kami mengacu pada SE Menaker yaitu H-
              7 sudah terbayarkan. Akan tetapi ada relaksasi bagi perusahaan yang terdampak pandemi yang
              dibuktikan dengan laporan keuangan perusahaan internal maka bisa memberikan THR sampai
              H-1 Lebaran," katanya.







                                                           125
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131