Page 8 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JANUARI 2021
P. 8

SEBELUM MENINGGAL DI KAPAL IKAN TAIWAN, PEKERJA ASAL GUNUNGKIDUL
              SEMPAT KIRIM UANG UNTUK PERBAIKI RUMAH
              Tenda dan kursi tersimpan di halaman rumah sederhana milik pasangan Bani dan Wagiyah warga
              Padukuhan Temuireng 2, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta.

              Rumah itu tempat tinggal orangtua almarhum Sunakip Setiawan (21), sebelumnya ditulis (26),
              pekerja yang meninggal di kapal ikan di Taiwan.

              Keluarga, tetangga, hingga pamong kalurahan duduk bersantai di dalam rumah limasan dan di
              halaman  yang  tendanya  masih  terpasang.  Puluhan  kursi  dan  meja  berwarna  biru  masih
              tersimpan di halaman rumah.

              Sejak Senin (4/1/2021) begitu terdengar kabar meninggalnya Sunakip, keluarga dan tetangga
              setiap hari menemani pasangan Bani dan Wagiyah.
              Selain memberikan dukungan moral, setiap malam mereka memanjatkan doa untuk almarhum.
              Ada puluhan orang yang setiap malam mendoakan anak kedua pasangan Bani dan Wagiyah ini.

              "Setiap  malam  rumah  ini  penuh  untuk  amalan  (mengaji),"  kata  Bani  di  rumahnya  Kamis
              (7/1/2021).

              Dia mengaku sudah ikhlas kematian Sunakip dan yang terpenting jenasahnya bisa dikebumikan
              di kampungnya.

              Sambil menatap ke langit rumahnya, Bani bercerita jika anaknya merupakan lulusan SMK N 1
              Tanjungsari yang merupakan SMK pelayaran.

              Sejak kecil, memang Sunakip ingin bekerja di luar negeri termasuk pelayaran.

              Pada tahun 2019, Sunakip mendaftarkan diri berangkat ke Taiwan bersama dua orang teman
              dan juga masih kerabatnya. Keduanya adalah Udiantoro dan Edi Susanto.

              Telepon terakhir diterimanya dua bulan yang lalu, Sunakip bercerita tentang kesehatannya dan
              kondisi di sana. Waktu itu yang menerima telepon Wagiyah.

              " Gajine lancar, tapi menerima 6 bulan sekali, tetapi di sana diperlakukan baik," ucap Bani.

              Selain menepon tentang kondisi, Sunakip juga mengatakan sudah mengirimkan uang kepada
              keluarganya untuk memperbaiki rumah bagian belakang.

              Bani pun bergegas untuk memotong beberapa pohon jati miliknya untuk mendukung keinginan
              anak.

              Namun belum sempat diwujudkan, Sunakip sudah meninggal dunia.

              "Saya sudah ikhlas, yang terpenting bisa dibawa pulang," ucap Bani diamini Wagiyah.

              Dia  mengaku  bersyukur  karena  perhatian  tidak  hanya  diperoleh  dari  tetangga,  namun
              pemerintah datang untuk menjenguknya.

              Kakak  dari  Udiantoro,  Danang  Wahyudiantoro,  mengaku  jika  kabar  meninggalnya  Sunakip
              diketahui dari adiknya. Dia menelepon jika kondisi Sunakip sudah sakit sejak beberapa pekan.

              "Kalau dari kepolisian dari sana belum ada kabar, tapi kemarin adik saya telepon mengabarkan
              almarhum sempat sakit di kapal," ucap Danang.




                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13