Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 138
KEMNAKER TERUS OPTIMALKAN PERAN PUSAT PASAR KERJA
Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya mengoptimalkan peran pusat pasar kerja
guna mewujudkan sistem informasi pasar kerja nasional atau Labor Market Information System
(LMIS).
Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menyatakan, melalui sistem informasi pasar kerja
nasional ini diharapkan seluruh sistem informasi pasar kerja yang telah ada saat ini dapat
terintegrasikan, baik yang dikelola Kementerian/Lembaga pemerintah maupun swasta.
Menurut Sekjen Anwar, sistem informasi pasar kerja yang terintegrasi merupakan suatu
keniscayaan, terutama integrasi dengan data terkait kondisi industri. Sehingga dapat
menghasilkan data yang dapat membantu penyiapan tenaga kerja yang siap diserap industri.
"Melalui sistem informasi pasar kerja nasional ini, kita optimis ke depan dapatmemiliki forecasting
demand tenaga kerja yang tepat, sehingga dapat mempersiapkan supply tenaga kerja lebih dini,"
ujar Sekjen Anwar saat menjadi pembicara pada Webinar bertajuk "Strategi Pengembangan
Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional" pada Selasa (6/7/2021).
Sekjen Anwar mengemukakan bahwa banyak pihak yang mengharap kehadiran pusat pasar
kerja. Karena nantinya, unit ini memiliki data ketenagakerjaan yang lengkap, serta memiliki
berbagai panduan yang memudahkan para pencari kerja mendapatkan pekerjaan yang sesuai
bidangnya, sekaligus membantu meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia ke depan.
"Maka dari itu banyak yang berharap kepada pusat pasar kerja ini, utamanya agar dapat menjadi
hub atau jembatan bagi tenaga kerja dan peluang/kesempatan kerja yang ada," ujarnya.
Namun, ia mengingatkan agar pusat pasar kerja berjalan optimal, diperlukan adanya sinergi dan
kolaborasi antar unit yang ada di dalam Kemnaker dan Kementerian/Lembaga lain, sehingga
dapat memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
"Untuk itu, mari kita bersinergi secara berkesinambungan untuk bersama-sama memberikan
kontribusi dan partisipasi positif dalam meningkatkan kompetensi masyarakat dalam rangka
mewujudkan indonesia sejahtera," ucapnya.
Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/BAPPENAS, Mahatmi Parwitasari Saronto,
menyatakan bahwa sistem informasi pasar kerja memikili peran yang sangat penting dari sisi
supply dan demand.
Ia memaparkan, dari sisi supply, pemerintah menyiapkan angkatan kerja yang sehat, mempunyai
keahlian yang memadai, cerdas, inovatif, adaptif dan sebagainya. Sementara dari sisi demand,
pemerintah mengejar upaya untuk meningkatkan investasi, ekspor, mengembangkan sumber
pertumbuhan baru, kewirausahaan, perbaikan infrastuktur sederhana, dan perbaikan iklim
investasi.
"Semua ini bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran. Jadi peran informasi pasar kerja
di antara kedua sisi ini, yaitu mempertemukan dari sisi supply berupa angkat kerja dan demand
yang akan dikembangkan atau menjadi tujuan pembangunan sampai tahun 2024," ujar Mahatmi.
Sementara Deputi IV Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin, menyatakan, keberadaan sistem informasi
pasar kerja di antaranya dapat berperan dalam meningkatkan produktivitas nasional.
Menurut Rudy, sistem informasi pasar kerja dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan
terkait ketenagakerjaan seperti update SKKNI, program pelatihan dan pemagangan untuk
137

