Page 135 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 FEBRUARI 2021
P. 135
Ringkasan
Kegiatan pameran bursa kerja "Job Fair Virtual" harus digiatkan sebagai upaya untuk mengatasi
masalah pengangguran, kata Bupati Banyumas Achmad Husein. Kondisi di Banyumas sekarang,
di seluruh kabupaten/kota seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia, pengangguran menjadi
masalah selain kesehatan dan ekonomi. Ini betul-betul menjadi beban yang berat bagi kami,
kata Achmad Husein.
ATASI PENGANGGURAN, BUPATI BANYUMAS: KEGIATAN "JOB FAIR VIRTUAL"
HARUS DIGIATKAN
Purwokerto - Kegiatan pameran bursa kerja "Job Fair Virtual" harus digiatkan sebagai upaya
untuk mengatasi masalah pengangguran, kata Bupati Banyumas Achmad Husein.
"Kondisi di Banyumas sekarang, di seluruh kabupaten/kota seluruh Indonesia, bahkan di seluruh
dunia, pengangguran menjadi masalah selain kesehatan dan ekonomi. Ini betul-betul menjadi
beban yang berat bagi kami," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,
Selasa.
Bupati mengatakan hal itu saat membuka pameran bursa kerja "Job Fair Virtual" dengan tema
"It's Time To Rise To The Better - Saatnya Bangkit untuk Lebih Baik" yang terselenggara atas
kerja sama Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM)
Kabupaten Banyumas dan Bursa Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Meskipun masalan pengangguran tersebut menjadi beban, dia mengatakan bukan berarti
Pemerintah Kabupaten Banyumas harus mengeluh atau berpangku tangan.
"Tetapi kita harus bergerak untuk menyelesaikannya, salah satu penyelesaiannya adalah dengan
'Job Fair Virtual'. Walaupun dibandingkan dengan kebutuhan riil atau keinginan masyarakat, ini
masih sangat kecil, tetapi sekecil apapun pasti akan berarti. Oleh sebab itu, acara seperti ini
harus digiatkan," katanya.
Ia mengaku pernah menyampaikan bahwa kegiatan pameran bursa kerja adalah memetik buah
yang telah matang.
"Artinya, perusahaan-perusahaan ibarat pohon-pohon yang kemudian berbuah dan dipetik
setelah matang," katanya menjelaskan Menurut dia, ada banyak perusahaan di seluruh
Indonesia yang dapat dipetih, sehingga harus dicari lalu dikumpulkan dan digelar untuk
masyarakat.
Selanjutnya, masyarakat dipersilakan untuk memilih sesuai dengan kualifikasinya.
"Ada yang cuma bekerja sebagai 'office boy', ya ambillah kesempatan bekerja sebagai 'office
boy'. Ada yang bekerja sebagai 'cleaning service', ambillah sebagai 'cleanning service', ada
sebagai manajer, ya ambil sebagai manajer, sesuai dengan kemampuannya, masing-masing
punya kompetensinya sendiri-sendiri," kata Bupati.
Kendati demikian, dia mengakui pencari kerja di Banyumas paling banyak adalah lulusan sekolah
menengah pertama dan sekolah dasar.
"Inilah yang menjadi tantangan kita ke depan, bagaimana menyelesaikan masyarakat kita yang
tingkat pendidikannya ini masih relatif rendah. Bagaimana mereka diselesaikan, 'wong' yang
sarjana saja kadang-kadang susah mencari pekerjaan, apalagi yang pendidikannya rendah. Oleh
sebab itu, kita harus cari terobosan, mencari cara, jalan keluar bagi teman-teman kita yang
seperti itu," katanya.
134