Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 FEBRUARI 2021
P. 40
Judul Prioritaskan Pekerja Terdampak
Nama Media Kompas
Newstrend Kartu Pra Kerja
Halaman/URL Pg1&15
Jurnalis Age
Tanggal 2021-02-24 04:16:00
Ukuran 288x102mmk
Warna Warna
AD Value Rp 123.840.000
News Value Rp 1.238.400.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Timboel Siregar (Sekjen Organiasi Pekerja Seluruh Indonesia) Pelatihan secara
langsung di perusahaan bisa jadi (sumber) informasi pasar kerja sekaligus batu loncatan bagi
pekerja
Ringkasan
Pemerintah kembali membuka pendaftaran program Kartu Prakerja dengan kuota penerima yang
lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu. Dengan keterbatasan kuota dan ditiadakannya
bantuan subsidi upah tahun ini, Kartu Prakerja semestinya diprioritaskan bagi pekerja terdampak
pandemi. Materi pelatihan juga harus diselaraskan dengan kondisi pasar kerja dan kebutuhan
industri. Sejauh ini, pemerintah menganggarkan Rp 10 triliun untuk Kartu Prakerja dengan target
2,7 juta peserta pada semester I tahun 2021. Sepanjang tahun lalu, pemerintah menganggarkan
Rp 20 triliun dan kuota 5,9 juta peserta.
PRIORITASKAN PEKERJA TERDAMPAK
JAKARTA, KOMPAS --- Pemerintah kembali membuka pendaftaran program Kartu Prakerja
dengan kuota penerima yang lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu. Dengan keterbatasan
kuota dan ditiadakannya bantuan subsidi upah tahun ini, Kartu Prakerja semestinya
diprioritaskan bagi pekerja terdampak pandemi. Materi pelatihan juga harus diselaraskan dengan
kondisi pasar kerja dan kebutuhan industri.
Sejauh ini, pemerintah menganggarkan Rp 10 triliun untuk Kartu Prakerja dengan target 2,7 juta
peserta pada semester I tahun 2021. Sepanjang tahun lalu, pemerintah menganggarkan Rp 20
triliun dan kuota 5,9 juta peserta.
Dari Survei Angkatan Kerja Nasional oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020,
sebanyak 66,47 persen peserta program Kartu Prakerja berstatus masih bekerja. Kemudian, hasil
evaluasi internal Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja pada Agus-tus-Desember 2020, sebanyak
35 persen peserta yang sebelumnya menganggur akhirnya bekerja.
39