Page 73 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 FEBRUARI 2021
P. 73

PENGAMAT: KALAU NEGARA TIDAK MAU RUGI, JANGAN INVESTASI DI PASAR
              MODAL
              JAKARTA, - Pengamat Hukum Pasar Modal Indra Safitri menyatakan, berinvestasi di saham tidak
              bisa dipastikan akan mendapatkan keuntungan secara terus-menerus.

              Menurut dia, selalu ada potensi terjadinya kerugian atau penurunan nilai investasi.

              Hal  itu  sekaligus  menanggapi  kasus  penurunan  nilai  investasi  (  unrealized  loss  )  BPJS
              Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek sebesar Rp 43 triliun di pasar modal yang saat ini tengah
              ditangani Kejaksaan Agung RI.

              "Kalau ada kerugian yang terjadi di saham, dalam kacamata hukum pasar modal itu kerugian
              yang terjadi pada investor," ujar Indra dalam webinar Infobank, Selasa (23/2/2021).

              Indra  menjelaskan,  pada  dasarnya  setiap  pihak  yang  menanamkan  dana  di  pasar  modal
              merupakan investor, baik itu institusi maupun perorangan.

              Sehingga perlakukan yang didapat oleh setiap investor pun harus sama.

              Hal itu berlaku pula pada BPJS Ketenagakerjaan sebagai lembaga negara yang turut berinvestasi
              di pasar modal.

              "Jadi kalau negara yang dipersonifikasikan dengan seolah-olah modal negara yang ada di dalam
              BUMN yang berinvestasi di saham itu rugi, artinya itu dalam kacamata pasar modal itu kerugian
              investasi," jelas dia.

              Indra mengatakan, meskipun negara menganggap pengurangan nilai investasi yang dialami BPJS
              Ketenagakerjaan  merupakan  kerugian  negara,  tetapi  pada  dasarnya  lembaga  tersebut  tentu
              sudah pernah mengalami keuntungan dari investasi di saham.

              Artinya, negara tidak melulu alami kerugian.

              "Kalau melihat investasi, itu ada periodenya kapan dia untung, kapan dia rugi. Jadi ada namanya
              keseimbangan," katanya.

              "Tetapi kalau negara tidak ingin rugi, ya mestinya negara enggak usah investasi di pasar modal.
              Mungkin ke investasi yang kira-kira kerugiannya enggak ada," lanjut Indra.

              Ia  menekankan,  bagaimana  pun  berinvestasi  di  pasar  modal  tentu  ada  masa  bisa  meraup
              keuntungan atau malah mendapat kerugian.

              Hal-hal ini tentu sudah harus menjadi pertimbangan setiap investor sejak awal ingin menaruh
              dana di saham.
              Terkait  unrealized  loss  yang  dialami  BPJS  Ketenagakerjaan,  kata  Indra,  hal  itu  merupakan
              kerugian secara buku bukan faktual atau kerugian yang belum terjadi dalam kenyataan.

              Dia  bilang,  saat  terjadi  kerugian  investasi  tentu  negara  bisa  mengambil  tindakan  jika  ingin
              mendapat pertanggungjawaban.

              Namun, hal itu harus dimulai dengan mengetahui apa yang jadi penyebab kerugian, lantaran
              bisa karena pengaruh dari kondisi market, perilaku kejahatan, atau manipulasi market.

              "Jadi harus dibuktikan dulu secara hukum (pada BPJS Ketenagakerjaan) apakah ada perbuatan
              melawan hukum yang menjadi penyebab kerugian investasi dengan mengunakan pranata hukum
              pasar modal," pungkasnya.

                                                           72
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78