Page 148 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 148
Judul KBRI Laporkan Majikan di Singapura Pukul Mata TKI Asal Pati
Nama Media cnnindonesia.com
Newstrend Perlindungan PMI
Halaman/URL https://www.cnnindonesia.com/internasional/20201103204339-106-
565544/kbri-laporkan-majikan-di-singapura-pukul-mata-tki-asal-pati
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-11-03 20:46:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura (None) Sejak 2019 Sugiyem
kerap mendapat kekerasan fisik di kepala, wajah, telinga, punggung, tangan, bahkan mata dan
bagian tubuh lainnya dari majikan
Ringkasan
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura telah melayangkan surat ke Kementerian
Luar Negeri Singapura atas laporan Sugiyem, TKI asal Pati yang menjadi korban pemukulan oleh
majikannya. Ketika berpindah kerja di tempat terakhir, ia mengaku tidak bisa berkomunikasi
karena ponselnya dipegang oleh sang majikan.
KBRI LAPORKAN MAJIKAN DI SINGAPURA PUKUL MATA TKI ASAL PATI
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura telah melayangkan surat ke Kementerian
Luar Negeri Singapura atas laporan Sugiyem, TKI asal Pati yang menjadi korban pemukulan oleh
majikannya. Ketika berpindah kerja di tempat terakhir, ia mengaku tidak bisa berkomunikasi
karena ponselnya dipegang oleh sang majikan.
Sugiyem dipulangkan ke Indonesia pada 23 Oktober 2020 oleh majikannya dalam kondisi sakit.
Ia mengaku kerap mendapat kekerasan fisik selama bekerja.
"Sejak 2019 Sugiyem kerap mendapat kekerasan fisik di kepala, wajah, telinga, punggung,
tangan, bahkan mata dan bagian tubuh lainnya dari majikan," tulis pernyataan yang diterima
CNNIndonesia.com, Selasa (3/11).
Akibat kekerasan yang diterima, ia kini mengalami masalah penglihatan dan pendengaran.
KBRI telah melaporkan kekerasan yang dialami Sugiyem kepada instansi terkait di Singapura,
seperti Kementerian Luar Negeri (MFA), Kementerian Tenaga Kerja (MOM), dan Singapore Police
Force (SPF) agar kasus yang dialami Sugiyem dapat segera ditindaklanjuti.
147