Page 145 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 145

Sumber  daya  data  yang  ada  dalam  kedua  aplikasi  ini  diharapkan  dapat  meningkatkan
              kepesertaan serta akurasi dan validasi data segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dari Badan
              Usaha dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

              "Sinergi  ini  dilakukan  sebagai  upaya  memastikan  seluruh  badan  usaha  dan  pekerjanya
              terlindungi terhadap akses layanan kesehatan dalam Program JKN-KIS. BPJS Kesehatan saat ini
              tengah fokus pada akurasi dan validasi data kepesertaan, baik dari sisi jumlah pekerja yang
              didaftarkan,  juga  termasuk  akurasi  data  pendapatan  sebagai  dasar  penghitungan  iuran.  Ini
              merupakan kerjasama strategis yang diharapkan dapat membantu mewujudkan hal tersebut,"
              ujar Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari di Jakarta,
              Selasa (3/11/2020).

              Sampai dengan 31 Agustus 2020 jumlah Badan Usaha yang telah terdaftar dalam Program JKN-
              KIS sebanyak 318.062 dengan jumlah pekerja 16.477.500 dan anggota keluarga 20.886.757,
              sehingga total 37.364.257 jiwa peserta segmen PPU Badan Usaha.

              Andayani  menyampaikan,  berbagai  upaya  juga  telah  dilakukan  BPJS  Kesehatan  dalam
              mengoptimalkan kepesertaan PPU Badan Usaha. Mulai dari melakukan canvassing pendaftaran
              yang  ditujukan  untuk  badan  usaha  potensial  atau  badan  usaha  yang  belum  mendaftarkan
              seluruh pekerjanya menjadi semakin mudah melalui aktivitas door to door secara terstruktur,
              penegakan  kepatuhan  dengan  kerjasama  dengan  Kementerian  Tenaga  Kerja  dan  Kejaksaan
              Tinggi di wilayah masing-masing.
              Penegakan kepatuhan dan hukum terhadap pemberi kerja tersebut dilakukan untuk memastikan
              pemberi  kerja  melaksanakan  kewajiban  peraturan  perundang-undangan  meliputi  kewajiban
              pendaftaran,  melaporkan  data  secara  lengkap  dan  benar  serta  membayar,  memungut  dan
              menyetorkan iuran.

              "Hal  ini  menjadi  fokus  utama  kerjasama  yang  diperkuat  baik  dari  sisi  kebijakan  maupun
              pelaksanaannya, harapannya seluruh pekerja memperoleh perlindungan jaminan sosial sesuai
              dengan hak yang telah ditetapkan dalam undang-undang," ungkap Andayani.
              Selain itu juga dilakukan perluasan kanal pendaftaran badan usaha, baik itu melalui aplikasi New
              e-Dabu serta e-Dabu Mobile (aplikasi pendaftaran kepesertaan Program JKN-KIS untuk badan
              usaha),  bekerjasama  dengan  unit-unit  Pelayanan  Terpadu  Satu  Pintu  (PTSP)  melalui  Online
              Single Submission serta sinergi dan koordinasi dengan Kementerian Lembaga/Asosiasi Human
              Resource Development (HRD).




























                                                           144
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150