Page 306 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 306

Untuk  mendorong  kembali  agar  pelaku  usaha  di  tanah  air  mendapatkan  kesempatan
              merevitalisasi  kembali  usahanya,  salah  satu  instrumen  kebijakan  yang  bisa  dikembangkan
              pemerintah adalah melalui keputusan tidak menaikkan upah minimum buruh. Para pengusaha
              yang selama pandemi Covid-19 telah terbebani karena pangsa pasar yang turun drastis, memang
              berat jika mereka harus menanggung beban kenaikan upah minimum buruh 2021.

              Dengan menunda kenaikan besar upah minimum, pemerintah berharap ruang gerak dan nafas
              para pengusaha bisa lebih leluasa. Masalahnya sekarang, bagaimana dengan nasib kaum buruh
              yang upahnya tidak naik pada tahun 2021? Sepanjang harga barang kebutuhan hidup sehari-
              hari  tidak  ikut  naik  dan  masih  dalam  jangkauan  kondisi  keuangan  buruh,  barangkali  tidak
              masalah seberapa pun upah buruh ditetapkan. Namun demikian, lain soal jika upah minimum
              diputuskan tidak naik, sementara harga kebutuhan hidup sehari-hari justru naik.

              Adapun secara garis besar, dampak yang terjadi jika upah minimum buruh tidak naik di tahun
              depan  adalah:  Pertama,  bila  upah  minimum  tahun  depan  diputuskan  tidak  naik,  maka  bisa
              dipastikan daya beli masyarakat akan semakin turun. Akibat tidak lagi memiliki tabungan dan
              penghasilan yang rutin dan memadai, maka bisa dipastikan daya beli masyarakat akan turun
              hingga berakibat pada anjloknya tingkat konsumsi masyarakat.

              Kedua,  keputusan  pemerintah  tidak  menaikkan  upah  minimum  buruh  bukan  tidak  mungkin
              menjadi preseden buruk bagi kepentingan dan posisi tawar (bargaining position) kaum buruh.
              Berbeda dengan pengalaman selama situasi krisis ekonomi di mana upah buruh tetap naik meski
              kondisi  perekonomian  sedang  lesu--,  saat  ini  pemerintah  lebih  memilih  untuk  memfasilitasi
              kalangan pengusaha yang tengah lesu karena didera pandemi Covid-19.

              Ke depan, dengan alasan kondisi perekonomian belum sepenuhnya pulih, maka jangan-jangan
              pada tahun-tahun berikutnya pun upah minimum buruh tetap sama. Kekhawatiran seperti ini
              sangat mungkin berkecamuk di benak kaum buruh.

              Ketiga,  berkaitan  dengan  posisi  kaum  buruh  dalam  konteks  kelangsungan  dunia  usaha.
              Keputusan menetapkan upah minimum buruh tetap di tahun 2021 nanti, itu berarti buruh masih
              ditempatkan sebagai beban perusahaan dan menjadi bagian dari pos pengeluaran perusahaan,
              bukan investasi atau aset yang berharga. Cara pandang buruh sebagai beban perusahaan inilah
              yang sampai kapan pun usulan kenaikan upah buruh sulit dipenuhi.

              Sense of belonging Saat ini, pemerintah sesungguhnya berada pada posisi yang dilematis. Di
              satu  sisi  jika  pemerintah  memutuskan  untuk  mengakomodasi  kepentingan  pengusaha  dan
              memutuskan tidak menaikkan upah minimum, niscaya akan muncul resistensi dari kaum buruh
              yang sulit diduga kapan bakal berakhir. Di sisi lain, jika pemerintah menerima tuntutan kaum
              buruh dan menaikkan upah minimum, maka jangan-jangan kelangsungan usaha di tanah air
              akan terancam kolaps.

              Memang,  kalau  menggunakan  rumusan  UMP  dan  UMK  menurut  PP  Nomor  78  Tahun  2015,
              kalkulasi matematis upah minimum buruh tidak ada kenaikan alias nol persen. Artinya, dalam
              regulasi  perhitungan  kenaikan  upah  minimum  yang  didasarkan  pada  upah  minimum  tahun
              berjalan  dikalikan  dengan  inflasi  plus  pertumbuhan  ekonomi  yang  diperkirakan  minus,  maka
              peluang kaum buruh mendapatkan kenaikan upah minimum jelas sangat kecil.

              Tetapi, pertanyaan kemudian jika upah minimum benar tidak jadi naik di tahun depan, apakah
              hal itu bukan tanpa risiko? Pertanyaan ini perlu dikaji lebih mendalam, karena ketika kaum buruh
              merasa  diperlakukan  tidak  adil,  maka  bukan  tidak  mungkin  sense  of  belonging  buruh  pada
              perusahaan akan memudar, sehingga ujung-ujungnya malah akan kontra-produktif.

              Bagi perusahaan, keputusan pemerintah tidak menaikkan upah minimum mungkin dalam jangka
              pendek terasa melegakan. Hanya saja, dalam jangka panjang, keputusan tidak menaikkan upah

                                                           305
   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311