Page 454 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 454

INI SARAN EKONOM KE ANIES BASWEDAN AGAR UMP DKI 2021 TAK
              MEMBINGUNGKAN
              Upah minimum provinsi (UMP) 2021 di DKI Jakarta naik sebesar 3,27%. Itu artinya, pada tahun
              depan, upah minimum di ibu kota naik dari Rp 4.146.186 menjadi Rp 4.276.349.

              Namun  berbeda  dengan  daerah  lainnya,  UMP  2021  DKI  Jakarta  tersebut  bersifat  fleksibel.
              Artinya,  tak  semua  perusahaan  diwajibkan  untuk  menaikkan  upah  minimumnya  pada  tahun
              depan. Kenaikan upah hanya berlaku untuk perusahaan yang tak terdampak pandemi Covid-19.

              Ekonom yang juga Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny
              Sri Hartati, menyebut langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam menetapkan UMP
              2021 dengan prinsip fleksibilitas sebenarnya sudah tepat sesuai dengan karakteristik ekonomi
              Jakarta.

              "Jadi  di  Jakarta,  karakteristik  perusahaannya  banyak  yang  bergerak  di  sektor  jasa  dan
              perdagangan yang relatif sangat berbeda dengan daerah lainnya. Di mana banyak perusahaan
              yang terdampak, namun banyak pula perusahaan yang tidak terdampak pandemi di Jakarta,"
              jelas  Enny  dikonfirmasi,  Senin  (2/11/2020).Namun  agar  realisasi  di  lapangannya  tidak
              menimbulkan  kebingunan,  sebaiknya  Pemprov  DKI  Jakarta  melakukan  pemetaan  daftar
              perusahaan  yang  memang  benar-benar  terdampak  pandemi  dengan  berbagai  kriteria.
              Perusahaan-perusahaan terdampak tersebut bisa dibebaskan dari kewajiban menaikkan upah
              minimum di tahun depan.

              Pemprov DKI Jakarta tak bisa hanya mengandalkan laporan atau pengaduan perusahaan yang
              mengklaim terdampak pandemi.

              "Jadi perlu dipetakan secara akurat dulu. Perusahaan mana saja yang bisa ditoleransi dalam
              kebijakan kenaikan upah minimum Jakarta tahun depan," ujar Enny.Dia menyebutkan, banyak
              perusahaan-perusahaan di sektor jasa dan perdagangan yang beroperasi maupun berkantor di
              Jakarta  yang  relatif  kebal  terhadap  dampak  negatif  pandemi.  Bahkan  beberapa  perusahaan
              mendapatkan kenaikan penjualan selama pandemi.

              "Karena kalau bicara yang paling terdampak itu cenderung yang padat karya (karena PSBB).
              Sementara  sektor-sektor  seperti  telekomunikasi,  teknologi  informasi,  e-commerce,  dan  jasa
              lainnya itu tidak terdampak, bahkan malah naik," jelas Enny.

              Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, besaran kenaikan UMP 2021
              di  wilayahnya  mengikuti  rumus  yang  tercantum  pada  PP  Nomor  78  Tahun  2015  tentang
              Pengupahan.

              Sementara UMP 2021 bagi kegiatan usaha yang terdampak pandemi Covid-19 tidak mengalami
              kenaikan atau besarannya sama dengan UMP 2020. Kelompok usaha yang terdampak pandemi
              dapat menggunakan besaran UMP 2020, dengan mengajukan permohonan kepada Dinas Tenaga
              Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta."Bagi kegiatan usaha yang terdampak Covid-
              19, maka kami menetapkan UMP 2021 tidak mengalami kenaikan atau sama dengan UMP 2020.
              Sedangkan, kegiatan yang tidak terdampak Covid-19 dapat mengalami kenaikan UMP 2021 yang
              besarannya  mengikuti  rumus  pada  PP  No.  78  Tahun  2015,"  kata  Anies  dalam  keterangan
              resminya.

              Anies  menuturkan,  keputusan  ini  sejalan  dengan  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  RI
              Nomor  M/11/HK.04/X/2020  untuk  melakukan  penyesuaian  penetapan  nilai  UMP  2021  sama
              dengan UMP 2020 bagi perusahaan yang terdampak dengan pandemi Covid-19.Menurut Anies,
              ada beberapa sektor usaha yang terpuruk di masa pandemi Covid-19 dan ada yang melaju pesat
              sehingga kenaikan UMP harus diterapkan secara asimetris. Kenaikan UMP dilakukan oleh usaha-
              usaha yang mampu tumbuh di tengah pandemi.
                                                           453
   449   450   451   452   453   454   455   456   457   458   459