Page 123 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 123

MASYARAKAT MASIH MENABUNG THR, PEMERINTAH HARUS GENJOT BELANJA

              Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani mengatakan bahwa
              Tunjangan Hari Raya ( THR ) saja tak cukup mendorong konsumsi di triwulan II 2021. Sebab,
              masyarakat  cenderung  masih  cenderung  menyimpan  dana  dibanding  membelanjakannya  di
              masa pandemi Virus Corona.

              "Kalau kita lihat, data menunjukkan bahwa orang kelas menengah bawah dengan tabungan 100
              juta ke bawah itu masih menyimpan di bank. Mereka masih jaga-jaga," ujar Aviliani dalam diskusi
              daring, Jakarta, Senin (26/4).

              Dia menjelaskan, meskipun THR dibayar penuh tahun ini belum tentu konsumsi akan langsung
              terangkat.  "Kebutuhan  sekunder  lebih  dikurangi,  karena  lebih  mengutamakan  kebutuhan
              primer," ujarnya.

              Bagaimanapun,  untuk  mendorong  belanja  masyarakat,  ia  mendukung  keputusan  pemerintah
              yang tetap mengizinkan tempat wisata dan pusat-pusat perbelanjaan, meskipun mudik dilarang.
              Yang penting, protokol Kesehatan harus tetap dijalankan.

              Dengan  demikian  di  Triwulan  II-2020,  faktor  yang  diharapkan  menjadi  penggerak  konsumsi
              adalah  belanja  pemerintah.  Belanja  tersebut  dapat  berupa  pembangunan  infrastruktur  yang
              semakin masif serta berbagai bantuan sosial.

              "Pemerintah harus lebih gencar belanja lebih cepat dari pembangunan infrastruktur karena itu
              paling banyak menyerap tenaga kerja, juga pembayaran bantuan langsung tunai (BLT)," ujarnya.

              Simak  Databoks  berikut:  Sementara  itu,  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah
              mengatakan bahwa Pos Komando Pelaksanaan Tunjangan Hari Raya (Posko) THR 2021 sudah
              ada di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Pembentukan Posko ini untuk mengantisipasi timbulnya
              keluhan dalam pembayaran THR Keagamaan 2021.

              "Saya minta kepada Gubernur untuk membentuk Posko THR dan melaporkan ke Kemenaker.
              Alhamdulillah, sampai saat ini 34 provinsi telah membentuk Posko THR," tuturnya.

              Mengenai  pengawasannya,  setelah  Kementerian  Ketenagakerjaan  menerima  pengaduan  dari
              Posko  THR,  datanya  akan  dikroscek  dengan  dinas  di  provinsi.  Selanjutnya,  memerintahkan
              pengawas ketenagakerjaan melakukan pemeriksaan pelaksanaan THR 2021.

              Pengawas ketenagakerjaan akan mendorong pengusaha maupun pekerja untuk berdialog terkait
              pelaksanaan  pembayaran  THR  sesuai  peraturan  perundang-undangan,  dan  menyesuaikan
              dengan  kondisi  perusahaan.  Perusahaan  yang  tidak  mampu  membayarkan  THR  H-7,  maka
              diberikan relaksasi sampai H-1.

              Jika  THR  Keagamaan  tidak  dibayar  sesuai  kesepakatan,  Ia  mengimbau  Gubernur,  Wali  Kota
              hingga Bupati untuk memberikan sanksi kepada perusahaan yang bersangkutan. "Ada denda
              jika tidak bisa membayar sesuai ketentuan waktu, sebesar 5% dari akumulasi nilai THR-nya
              sendiri," kata Ida.













                                                           122
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128