Page 207 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 207

MENAKER IDA FAUZIYAH UMUMKAN KEBIJAKAN BARU TENTANG PEMBAYARAN
              THR, TAK LAGI MAKSIMAL H-7
              Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Sudah dua
              pekan umat muslim di Indonesia menjalankan ibadah di bulan ramadhan. Saat bulan ramadhan,
              tentu salah satu hal yang paling ditunggu ialah tentang pembagian Tunjangan Hari Raya (THR).

              Kebijakan terbaru, diberikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah tentang pembayaran
              THR. Ida memberikan kelonggaran pembayaran THR bagi perusahaan terdampak Covid-19.

              Dia menyampaikan pelonggaran itu harus dengan dialog kekeluargaan dan maksud itikad baik
              sebelum Idul Fitri 1442 Hijriyah.

              "Bagi perusahaan yang tidak dapat membayarkan THR sesuai waktu yang ditentukan yaitu H-7.
              Kami meminta dibuat kesepakatan secara tertulis tentang batas waktu pembayaran dan kami
              berikan kelonggaran paling lambat H-1," kata Menaker dalam webinar, Senin (26/4/2021).

              "Sekali  lagi  ini  tidak  menghilangkan  kewajiban  bayar  THR  sesuai  dengan  besaran  yang
              ditentukan di peraturan perundang-undangan," tuturnya.

              Ida menyebut, tidak semua perusahaan dapat mengulur waktu pembayaran THR.

              Perusahaan  terdampak  Covid-19  ini  harus  melampirkan  laporan  keuangan  perihal
              ketidakmampuan membayar THR tepat waktu.

              "Saya  sampaikan  di  Surat  Edaran  bahwa  laporan  keuangan  internal  perusahaan  harus
              ditunjukkan secara transparan dan dilaporkan kepada Disnaker setempat paling lambat 7 hari
              sebelum hari raya keagamaan," ucap dia.

              Pemerintah juga telah menyiapkan Posko THR 2021 tidak hanya di pusat tetapi juga di Provinsi
              dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

              "Sudah semua, 34 provinsi sudah ada Posko THR-nya," kata Ida Fauziyah.

              Pendirian Posko THR di pusat dan daerah ini dilakukan agar pelaksanaan koordinasi menjadi
              lebih efektif.
              "THR adalah pendapatan non upah yang harus dibayarkan kepada pekerja/buruh," kata Ida.

              Menurut Ida peran pemerintah daerah terkait adanya Posko THR di hampir semua provinsi di
              Indonesia sangat penting.

              Pasalnya THR mendorong tingkat konsumsi, dimana uang THR akan diputar untuk dibelanjakan
              keperluan lebaran dan juga dikirim ke kampung halaman.
              Jika masyarakat berbelanja, otomatis permintaan di pasar akan meningkat. Dengan demikian,
              penjualan industri kembali naik.

              Ia berharap, Posko THR dapat berjalan sesuai dengan mekanisme dan ketentuan perundangan
              dengan tertib dan efektif, serta tercapai kesepakatan yang dapat memuaskan para pihak, yaitu
              pekerja/buruh dan pengusaha.

              Bagi pengusaha yang melakukan pelanggaran pelaksanaan THR Keagamaan 2021.

              Ida  meminta  kepada  Gubernur,  Bupati,  dan  Wali  Kota  agar  tidak  segan-segan  menjatuhkan
              sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.


                                                           206
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212