Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 209

DISNAKERTRANS JATIM DIRIKAN POSKO PENGADUAN THR DI 55 TITIK, DIBUKA
              MULAI BESOK
              SURYA.CO.ID,  SURABAYA  -  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Provinsi  Jawa  Timur
              (Disnakertrans Jatim) membuka Posko Pengaduan untuk Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan
              di 55 titik se Provinsi Jawa Timur.

              Posko tersebut dibuka mulai Selasa (27/4/2021) besok. Jika ada perusahaan yang tak kunjung
              membayarkan THR pada pekerjanya maka dipersilahkan melapor ke 55 titik posko pengaduan
              tersebut.

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Provinsi  Jawa  Timur,  Himawan  Estu  Bagijo
              mengatakan, bahwa 55 titik posko yang dimaksud yaitu didirikan di seluruh 16 Balai Latihan
              Kerja  yang  ada  di  Jatim  dan  juga  di  Kantor  Dinas  Tenaga  Kerja  Provinsi  maupun  38
              kabupaten/kota yang ada di Jatim.

              "Kami launching posko THR Keagamaan Jawa Timur tahun 2021 berdasarkan SE Gubernur No
              560 / 6490 / 012 /2021. Posko ini dibuka mulai 27 April 2021 sampai dengan 20 Mei 2021. Posko
              ini melayani setiap hari dan bahkan 24 jam karena juga ada format pengaduan via online," kata
              Himawan, dalam keterangan media, Senin (26/4/2021).

              Pengaduan dalam format online bisa diakses di bit.ly/PelayananTHRJatim2021. Pengaduan ini
              bisa dimanfaatkan masyarakat secara online dan dengan waktu 24 jam.

              Lebih  lanjut  Himawan  menegaskan,  bahwa  THR  adalah  jenis  jenis  pendapatan  yang  wajib
              dibayarkan perusahaan dan merupakan hak pekerja.

              Sebagaimana SE Gubernur Jawa Timur ada penegasan bahwa THR harus diberikan dengan batas
              waktu maksimal 7 hari sebelum lebaran.
              "Kemudian untuk besaran THR nya, disamakan satu bulan upah. Jika sudah setahun kerja maka
              THR yang diterimakan adalah satu bulan upah. Kalau belum 12 bulan maka maka hitungannya
              adalah lama bulan kerja dibagi 12 kali dikalikan satu bulan upah. THR harus sudah diberikan
              selambatlambatnya 7 hari sebelum lebaran," tegas Himawan.

              Jika  sudah  diterima  H-7  atau  H-10  maka  pekerja  bisa  memanfaatkan  untuk  kepentingan
              ekonominya di waktu jelang lebaran. THR bisa dibelanjakan untuk kepentingan hari raya. Dengan
              harapan daya beli pekerja bisa meningkat.
              "Oleh sebab itu kami ditugaskan gubernur untuk mengawal khusus pencairan THR di semua
              perusahaan di Jatim. Dan kami juga memberikan surat edaran ini agar Disnaker kabupaten kota
              di Jatim bisa ikut mengawal di daerahnya masing-masing," tegasnya.

              Jika sampai H-7 Hari Raya perusahaan masih belum membayar maka pekerja dipersilahkan untuk
              melaporkan. Dan Disnaker akan memanggil perusahaan tersebut untuk dimintau alasan terkait
              ketidakmampuannya membayarkan THR.

              "Kalau  sanksi  belum  sampai  ke  sana.  Tapi  kita  akan  minta  laporan  keuangannya.  Jika  tidak
              ditemukan  alasan  ketidakmampuan  maka  kita  silahkan  untuk  berkomunikasi  dengan  serikat
              pekerja.  Kita  tidak  akan  intervensi,  sebab  kemampuan  perusahaan  berbeda-beda,"  pungkas
              Himawan.







                                                           208
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214