Page 31 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 31

PENGUSAHA SUDAH BANYAK DAPAT GUYURAN INSENTIF, MENAKER IDA
              FAUZIYAH MINTA PERUSAHAAN PATUH BAYARKAN THR
              JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah berharap para pengusaha patuh
              membayar tunjangan hari raya (THR) keagamaan kepada para pekerja tahun ini secara penuh
              dan  tepat  waktu.  Mengingat  saat  ini  sudah  masuk  H-11  dari  batas  waktu  yang  ditetapkan
              pemerintah dalam pembayaran THR yakni H-7 sebelum Hari Raya Keagamaan Idulfitri 2021.

              Lebih  lanjut,  kata  dia,  harapan  ini  didasari  oleh  langkah  pemerintah  telah  menggelontorkan
              banyak insentif untuk pengusaha selama pandemi COVID-19.

              "Karena pemerintah sudah memberikan banyak insentif, harapannya adalah ada kepatuhan dari
              pada pengusaha untuk membayar THR ini," katanya dalam diskusi virtual, Senin, 26 April.

              Menurut Ida, pembayaran THR secara penuh akan berdampak positif terhadap perekonomian,
              karena  hal  tersebut  akan  mendorong  daya  beli  masyarakat,  khususnya  pekerja  atau  buruh.
              Sebab,  peningkatan  konsumsi  akan  berimbas  pada  meningkatnya  perputaran  ekonomi  yang
              semakin cepat.

              "Berdasarkan hal tersebut maka pada tahun ini pemerintah berkomitmen bahwa THR 2021 harus
              dibayarkan secara penuh dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Sebab di awal
              tahun  2021,  pemerintah  telah  mengeluarkan  berbagai  insentif  kepada  pengusaha,  untuk
              memulihkan pergerakan ekonomi dengan membayarkan THR kepada pekerja/buruh," ucapnya.

              Pemerintah, kata Ida, sangat serius dalam pembayaran THR tahun 2021. Karena ini merupakan
              salah satu instrumen agar dapat cepat memulihkan perekonomian Indonesia. Keseriusan ini,
              dapat terlihat dengan digalakkannya pembentukan Posko THR, dan dilibatkannya Serikat Pekerja
              (SP) atau Serikat Buruh (SB) dan Pengusaha yang tergabung dalam Dewan Pengupahan Nasional
              sebagai tim pemantau Posko THR.

              "Dilibatkannya SP atau SB dan Pengusaha yang tergabung dalam Dewan Pengupahan Nasional
              bertujuan  agar  pelaksanaan  pembayaran  THR  tahun  2021  dapat  transparan  dan  terlaksana
              dengan baik," ujarnya.

              Ida mengatakan pemerintah memberikan kelonggaran batas waktu pembayaran THR kepada
              pengusaha yang masih terdampak pandemi COVID-19 dengan maksimal H-1 sebelum Idulfitri
              sudah dibayarkan. Kata Ida, pengusaha yang telat membayar THR dan melewati tenggat H-1
              Lebaran, akan ada sanksi 5 persen dari besaran THR yang harus dibayarkan kepada pekerja.

              "Sedangkan bagi pengusaha yang tidak membayar THR, sanksinya mulai dari teguran hingga
              pembatasan aktivitas usaha," ucapnya.

              Dengan  kondisi  perekonomian  pada  fase  pemulihan,  dan  situasi  ekonomi  jauh  lebih  baik
              dibandingkan periode sebelumnya, Ida meyakini kondisi kalangan pengusaha sudah membaik
              dan mampu membayar THR secara penuh dan tepat waktu.

              Ida Fauziyah mengatakan pemerintah pun telah memberikan banyak insentif kepada pengusaha.
              Menurutnya, pengusaha dapat berkontribusi lebih besar dalam memulihkan pergerakan ekonomi
              dengan membayarkan THR kepada pekerja.










                                                           30
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36