Page 515 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 515

BAYAR THR PAKAI PARCEL LEBARAN, EMANG BOLEH?

              Jakarta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan bahwa Tunjangan Hari Raya (
              THR ) Keagaman tidak boleh diberikan dalam bentuk barang ataupun parcel lebaran. Pemberian
              THR harus dalam bentuk uang rupiah.

              "THR Keagamaan diberikan dalam bentuk uang rupiah," demikian keterangan dari Kemnaker
              seperti dikutip pada Senin (26/4/2021).

              Ketentuan mengenai hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor
              6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/ Buruh di Perusahaan pada
              pasal 6.

              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, sendiri telah menerbitkan aturan mengenai pemberian
              THR  untuk  Lebaran  2021.  Aturan  tersebut  tertuang  dalam  Surat  Edaran  (SE)  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
              2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Berdasarkan  SE  tersebut,  THR  keagamaan  diberikan  kepada  pekerja  atau  buruh  yang  telah
              mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus atau lebih.

              THR diberikan kepada pekerja atau buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha
              berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.

              THR wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memastikan pekerja dengan status outsourcing atau
              alih  daya,  pekerja  kontrak,  ataupun  pekerja  tetap  (PKWT  dan  PKWTT)  berhak  menerima
              Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan.

              Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos )
              Kemnaker  Indah  Anggoro  Putri,  menjelaskanPembayaran  THR  Keagamaan  ini  sesuai  Surat
              Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya
              (THR) Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, pada prinsipnya mewajibkan
              pengusaha untuk memberi THR Keagamaan secara penuh kepada pekerja/buruhnya pada H-7
              Lebaran.

              "THR Keagamaan wajib diberikan dalam bentuk uang rupiah dan paling lambat 7 hari sebelum
              hari raya keagamaan, " kata Putri, Minggu (25/4/2021).

              Ada tiga jenis pekerja atau buruh yang berhak memperoleh THR Keagamaan. Pertama, pekerja
              atau buruh berdasarkan PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) atau PKWTT (Perjanjian Kerja
              Waktu Tidak Tertentu) yang memiliki masa kerja 1 bulan secara menerus atau lebih.

              Kedua, pekerja atau buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK oleh pengusaha terhitung
              sejak  H-30  hari  sebelum  hari  raya  keagamaan.  Ketiga,  pekerja/buruh  yang  dipindahkan  ke
              perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut, apabila dari perusahaan lama belum mendapatkan
              THR.

              "THR wajib dibayar penuh dan tepat waktu. Dalam pembayaran THR tidak ada perbedaan status
              kerja. Para pekerja outsourcing maupun pekerja kontrak, asalkan telah bekerja selama 1 bulan
              atau lebih dan masih memiliki hubungan kerja pada saat hari keagamaan berlangsung, maka
              berhak mendapatkan THR juga," tegas Dirjen Putri.

              Selain itu, ketentuan besarnya THR berdasarkan peraturan THR Keagamaan adalah 1 bulan upah
              untuk pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih,
              sedangkan pekerja/buruh yang masa kerjanya 1 bulan secara terus menerus sampai dengan
                                                           514
   510   511   512   513   514   515   516   517   518   519   520