Page 551 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 551

PENGUSAHA, BAYAR THR PALING TELAT H-7 LEBARAN

              batampos.co.id  -  Kementerian  Ketenagakerjaan  telah  menerbitkan  Surat  Edaran  (SE)  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan
              Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti, mengatakan, dalam surat
              edaran  ini,  Kemenaker  menyatakan  bahwa  pelaksanaan  THR  berdasarkan  pada  Peraturan
              Pemerintah  (PP)  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan  dan  Peraturan  Menteri
              Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja
              di Perusahaan.

              "Sesuai ketentuannya, THR Keagamaan dilakukan (dibayar) paling telat 7 hari sebelum hari raya
              keagamaan," kata Rudi, Minggu (25/4/2021) seperti yang diberitakan Harian Batam Pos.

              Adapun, dalam pelaksanaannya, pembayaran THR Keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh
              yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus atau lebih.

              THR Keagamaan juga diberikan ke pekerja atau buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan
              pengusaha  berdasarkan  perjanjian  kerja  waktu  tidak  tertentu  atau  perjanjian  kerja  waktu
              tertentu.

              Terkait jumlah besaran, bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus
              menerus atau lebih, THR diberikan dengan ketentuan sebesar 1 bulan upah.
              Sementara bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus,
              tetapi kurang dari 12 bulan, THR diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan masa
              kerja dibagi 12 bulan kemudian dikali 1 bulan upah.

              Adapun,  bagi  pekerja/buruh  yang  bekerja  berdasarkan  perjanjian  kerja  harian  yang  telah
              mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah
              diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

              Sedangkan bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1
              bulan dihitung berdasarkan rata- rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

              Terkait pembayaran THR ini, lanjut Rudi, saat ini pihaknya telah menyiapkan posko pengaduan
              THR bagi para pekerja dan buruh.

              Bagi pekerja atau buruh yang mengalami permasalahan pembayaran THR bisa melaporkan ke
              posko pengaduan ini. Posko ini disiapkan setiap tahun guna untuk menampung dan mencari
              solusi atas persoalan buruh terkait pembayaran THR. Adapun, keberadaan posko pengaduan
              tersebut, lanjut Rudi, ditempatkan di kantor Dinas Tenaga Kerja Batam di Sekupang.

              "Nanti  kita  juga  akan  siapkan  nomor  kontak  yang  bisa  dihubungi.  Jadi  kalau  ada  yang
              berhubungan dengan pembayaran THR, bisa melaporkan ke sini," ungkap Rudi.
              Surat Edaran yang ditandatangani Menaker, Ida Fauziah pada tanggal 12 April 2021 ini ditujukan
              kepada para gubernur di seluruh Indonesia.

              "Pemberian THR Keagamaan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha
              kepada pekerja/buruh. Pemberian THR Keagamaan bagi pekerja/buruh merupakan upaya untuk
              memenuhi kebutuhan pekerja/buruh dan keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan.
              Secara khusus, dalam masa pemulihan ekonomi ini, THR tentu dapat menstimulus konsumsi
              masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Menaker dalam keterangan pers di
              Jakarta.( jpg ).


                                                           550
   546   547   548   549   550   551   552   553   554   555   556