Page 661 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 661

ketidakmampuan pembayaran kepada pegawai. Pembayaran pun harus sesuai perjanjian antara
              pegawai dengan perusahaan.


              SAH MINTA PERUSAHAAN MEMBAYAR THR SESUAI ATURAN, TEPAT WAKTU DAN
              JUMLAH

              ANGGOTA Komisi IX DPR RI yang membidangi Ketenagakerjaan Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra,
              MM (SAH) menekankan pentingnya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) yang merupakan
              kewajiban pemberi kerja. Perusahaan pun diharapkan tetap membayar sebelum hari raya meski
              tidak mampu. "Saya pikir perusahaan mengetahui kewajiban untuk membayar THR meski kondisi
              lagi sulit," ungkapnya di Jambi (24/4) kemarin.

              Adapun menurut Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI itu bagi perusahaan yang mengklaim
              tidak  mampu  membayar  harus  menyertakan  bukti  ketidakmampuan  pembayaran  kepada
              pegawai. Pembayaran pun harus sesuai perjanjian antara pegawai dengan perusahaan.

              Dalam  hal  ini,  SAH  yang  merupakan  Doktor  Ilmu  Ekonomi  ini  menjelaskan  THR  merupakan
              pendapatan non-upah. Adapun pekerja/ buruh yang berhak atas THR adalah pekerja tetap dan
              kontrak  yang  mempunyai  masa  kerja  1  bulan  secara  terus  menerus  atau  lebih.  THR  wajib
              dibayarkan 7 hari sebelum hari raya keagamaan.

              "Ketentuan  pembayaran  THR  pun  sudah  diatur  dalam  Surat  Edaran  Menaker  RI  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan Pemberian  Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  tahun
              2021 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. Apabila perusahaan tidak mampu membayar penuh di
              tahun ini, ada sejumlah ketentuan yang berbeda dibandingkan 2020," jelasnya.

              Sehingga  menurut  legislator  yang  dikenal  dengan  program  beasiswa  nya  ini,  tentang
              kesepakatan yang dibuat harus tertulis dan memuat waktu pembayaran THR keagamaan dengan
              syarat  paling  lambat  dibayar  sebelum  hari  raya  keagamaan  2021  pekerja/  buruh  yang
              bersangkutan. Selain itu, perusahaan harus dapat membuktikan ketidakmampuan membayar
              THR  2021  secara  tepat  waktu  berdasarkan  laporan  keuangan  internal  perusahaan  yang
              transparan.

              "Apabila  besaran  nilai  THR  yang  ditetapkan  dalam  PK  (perjanjian  kerja),  PP  (peraturan
              perusahaan), PKB (perjanjian kerja bersama), atau kebiasaan lebih besar dari nilai THR di atas,
              maka THR yang dibayarkan kepada Pekerja/Buruh sesuai dengan PK. PP. PKB atau kebiasaan
              yang telah dilakukan," imbuhnya.

              Terakhir,  SAH  menerangkan,  pembayaran  THR  sangat  penting  bagi  pertumbuhan  ekonomi
              Indonesia, la beralasan,

              "Pemenuhan pembayaran THR, tanpa disadari dapat membantu peningkatan perekonomian dari
              sisi permintaan," ungkapnya.

              Adapun  untuk  pengawalan  pelaksanaan  THR,  SAH  meminta  pemerintah  membentuk  posko-
              posko  THR  2021  yang  bertujuan  untuk  memberikan  pelayanan  informasi,  konsultasi,
              pemantauan pelayanan, pengaduan pembayaran THR. "Posko ini bisa diakses melalui daring dan
              luring," tandasnya. (*)








                                                           660
   656   657   658   659   660   661   662   663   664   665   666