Page 68 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 68
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menegaskan, selain pekerja tetap, pekerja dengan
status outsourcing (alih daya) dan kontrak juga berhak menerima Tunjangan Hari Raya (THR)
Keagamaan. Untuk THR perayaan Idul Fitri 1442 H atau Lebaran tahun ini, selambat-lambatnya
harus sudah dibayarkan oleh perusahaan pada H-7. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kemenaker Indah Anggoro Putri
mengatakan, pembayaran THR Keagamaan ini sesuai Surat Edaran (SE) Nomor
M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan
2021 bagi Pekerja/ Buruh di Perusahaan.
PEKERJA ALIH DAYA BERHAK TERIMA THR
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menegaskan, selain pekerja tetap,
pekerja dengan status outsourcing (alih daya) dan kontrak juga berhak menerima Tunjangan
Hari Raya (THR) Keagamaan. Untuk THR perayaan Idul Fitri 1442 H atau Lebaran tahun ini,
selambat-lambatnya harus sudah dibayarkan oleh perusahaan pada H-7.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan
Jamsos) Kemenaker Indah Anggoro Putri mengatakan, pembayaran THR Keagamaan ini sesuai
Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari
Raya (THR) Keagamaan 2021 bagi Pekerja/ Buruh di Perusahaan.
SE tersebut, lanjut Indah, pada prinsipnya mewajibkan pengusaha untuk memberi THR
Keagamaan secara penuh kepada pekerja/buruhnya pada H-7 Lebaran. THR Keagamaan wajib
diberikan dalam bentuk uang rupiah dan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan,"
ujar Indah dalam siaran pers yang diterima, Senin (26/4).
Ia mengatakan, ada tiga jenis pekerja/buruh yang berhak memperoleh THR Keagamaan.
Pertama, pekerja/buruh berdasarkan PKWT (perjanjian kerja waktu tertentu) atau PKWTT
(perjanjian kerja waktu tidak tertentu) yang memiliki masa kerja satu bulan secara menerus atau
lebih.
Kedua, pekerja/buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK oleh pengusaha terhitung sejak
H-30 hari sebelum hari raya keagamaan. Ketiga, pekerja/buruh yang dipindahkan ke perusahaan
lain dengan masa kerja berlanjut, apabila dari perusahaan lama belum mendapatkan THR
'THR wajib dibayar penuh dan tepat waktu. Dalam pembayaran THR tidak ada perbedaan status
kerja. Para pekerja outsourcing maupun pekerja kontrak, asalkan telah bekerja selama satu
bulan atau lebih dan masih memiliki hubungan kerja pada saat hari keagamaan berlangsung,
maka berhak mendapatkan THR juga," kata Indah.
Ketentuan besarnya THR berdasarkan peraturan THR Keagamaan adalah satu bulan upah untuk
pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih,
sedangkan pekerja/buruh yang masa kerjanya 1 bulan secara terus menerus sampai dengan
kurang dari 12 bulan, berhak mendapat THR yang dihitung secara proporsional sesuai masa
kerjanya.
Penghitungan upah sebulan yakni upah tanpa tunjangan yang merupakan upah bersih (clean
wages) atau upah pokok termasuk tunjangan tetap. Dalam hal upah terdiri dari upah pokok dan
tunjangan tidak tetap maka perhitungan THR dihitung berdasarkan upah pokok.
"Dari perhitungan upah tersebut, tidak menutup kemungkinan perusahaan juga dapat
memberikan THR yang nilainya lebih besar dari peraturan perundang-undangan, dimana hal
67