Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 89

PEKERJA KONTRAK DAN OUTSOURCING BERHAK THR

              JAKARTA  -  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  menyatakan  pekerja  dengan  status
              outsourcing  (alih  daya),  kontrak,  atau  pekerja  tetap  (PKWT  dan  PKWTT)  berhak  menerima
              tunjangan hari raya (THR) keagamaan.

              Dirjen  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  (PHI  dan  Jamsos)
              Kementerian  Ketenagakerjaan  Indah  Anggoro  Putri  mengatakan  pembayaran  THR  ini  sesuai
              dengan  surat  edaran  (SE)  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan  Pemberian  THR
              Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja di Perusahaan.

              Indah menyatakan seluruh pengusaha harus membayar THR secara penuh kepada pekerjanya
              pada h-7 Lebaran.

              "THR  keagamaan  wajib  diberikan  dalam  bentuk  uang  rupiah  dan  paling  lambat  tujuh  hari
              sebelum hari raya keagamaan," ucap Indah dalam keterangan resmi.

              Indah menyatakan ada tiga jenis pekerja yang berhak memperoleh THR keagamaan. Pertama,
              pekerja  berdasarkan  PKWT  atau  PKWTT  yang  memilih  masa  kerja  satu  bulan  secara  terus
              menerus atau lebih.

              Kedua, pekerja berdasarkan PKWTT yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) terhitung
              h-30 sebelum hari raya keagamaan. Ketiga, pekerja yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan
              masa kerja berlanjut apabila dari perusahaan lama belum mendapatkan THR.
              "THR wajib dibayar penuh dan tepat waktu. Dalam pembayaran THR tidak ada perbedaan status
              kerja. Para pekerja outsourcing maupun pekerja kontrak asalkan telah bekerja selama satu bulan
              atau lebih dan masih memiliki hubungan kerja pada saat hari keagamaan berlangsung, maka
              berhak mendapatkan THR juga,"kata Indah.
              Ia  menyatakan  pekerja  berhak  mendapatkan  THR  dengan  besaran  satu  bulan  upah.  Ini
              khususnya bagi pekerja yang memiliki masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih.
              Sementara, pekerja dengan masa waktu kurang dari 12 bulan berhak mendapatkan THR yang
              dihitung secara proporsional sesuai masa kerjanya.

              "Dari  perhitungan  upah  tersebut,  tidak  menutup  kemungkinan  perusahaan  juga  dapat
              memberikan THR yang nilainya lebih besar dari peraturan perundang-undangan, di mana hal
              tersebut  terlebih  dahulu  ditetapkan  dalam  perjanjian  kerja,  peraturan  perusahaan  atau
              perjanjian  kerja  bersama  atau  kebiasaan  yang  selama  ini  memang  telah  dilakukan  oleh
              perusahaan," kata Indah.

              Indah menambahkan untuk pekerja yang bekerja harian, upah satu bulan dihitung dengan dua
              ketentuan. Ketentuan tersebut adalah memiliki masa kerja 1 bulan dan masa kerja kurang dari
              12 bulan. cnn/mb06.


















                                                           88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94