Page 85 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 85
MENAKER: KARYAWAN DENGAN MASA KERJA MINIMAL 1 BULAN HARUS DAPAT
THR
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menegaskan, perusahan wajib memberikan Tunjangan
Hari Raya (THR) kepada pekerja atau buruh dengan masa kerja minimal satu bulan. Aturan ini
tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menaker Nomor M/6.HK.04/IV/2021.
foto: Instagram/@idafauziyahnu Dalam surat itu juga tertera aturan bahwa THR harus diberikan
pada seluruh karyawan yang minimal sudah satu bulan masa kerjanya. "Diberikan kepada buruh
atau pekerja yang memiliki masa kerja satu bulan secara terus menerus atau lebih yang
mempunyai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu
(PKWTT)," Ujar Menaker, seperti yang brilio.net kutip dari Liputan6.com Selain itu, Dirjen
Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (PHI dan Jamsos), Kemnaker Indah Anggoro
Putri juga memastikan para pekerja dengan status kontrak atau juga statusnya hanya
outsourcing juga tetap mendapat THR keagamaan.
foto: Instagram/@darinzheffa Perusahan harus memenuhi kewajibannya membayarkan THR
paling lambat pada H-7 Lebaran 2021. "THR Keagamaan wajib diberikan dalam bentuk uang
rupiah dan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan, " kata Dirjen Putri.
Dirjen Putri juga menjelaskan, berarti ada tiga kriteria pekerja yang berhak mendapatkan THR
keagamaan. Pertama, pekerja/buruh berdasarkan PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) atau
PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu) yang memiliki masa kerja 1 bulan atau lebih
secara terus menerus. Kedua, pekerja/buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK oleh
pengusaha terhitung sejak H-30 hari sebelum hari raya keagamaan. Ketiga, pekerja/buruh yang
dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut, apabila dari perusahaan lama
belum mendapatkan THR.
"THR wajib dibayar penuh dan tepat waktu. Dalam pembayaran THR tidak ada perbedaan status
kerja. Para pekerja outsourcing maupun pekerja kontrak, asalkan telah bekerja selama 1 bulan
atau lebih dan masih memiliki hubungan kerja pada saat hari keagamaan berlangsung, maka
berhak mendapatkan THR juga," ujar Dirjen Putri.
Untuk ketentuan besar upah yang didapat, yaitu karyawan yang sudah bekerja lebih dari 12
bulan akan mendapat THR sebesar satu bulan upah kerja. Sedangkan bagi yang belum bekerja
selama 12 bulan, berhak mendapat THR yang dihitung secara proposiaonal sesuai dengan masa
kerjanya.
Penghitungan upah sebulan yakni upah tanpa tunjangan yang merupakan upah bersih atau bisa
dikatakan upah yang benar-benar diterima dalam sebjulan, atau upah pokok adalah upah yang
sudah termasuk tunjangan tetap. Pengambilan jumlah THR dalam hal ini adalah upah yang terdiri
dari upah pokok dan tunjangan tidak tetap maka perhitungan THR akan sesuai dengan jumlah
upah pokok.
"Dari perhitungan upah tersebut, tidak menutup kemungkinan perusahaan juga dapat
memberikan THR yang nilainya lebih besar dari peraturan perundang-undangan, dimana hal
tersebut terlebih dahulu ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama atau kebiasaan yang selama ini memang telah dilakukan oleh
perusahaan," ujar Dirjen Putri.
Sedangkan pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, upah satu bulan
dihitung melalui dua ketentuan. Yakni memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih (rata-rata upah
yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya) dan masa kerja kurang dari 12 bulan
(rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja).
84