Page 124 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 124
"Adanya kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu penyiksaan kepada seorang PMI di Malaysia oleh
sepasang majikan yang mendera secara keji PMI hingga seluruh badan, telah membuktikan
bahwa ini adalah pelanggaran berat," jelas Benny dalam silaturahmi Nasional bersama Perusahan
Penempatan Pekerja Migran (P3MI) di Depok, Kamis 26/11.
Benny pun meminta agar KBRI di Malaysia menggunakan kekuasaan diplomatiknya untuk
melakukan pendampingan dan upaya hukum agar korban mendapatkan keadilan. Selain itu, dia
juga meminta Menteri Tenaga Kerja (Menaker) meninjau ulang MoU dengan Malaysia yang sudah
berakhir 2016, bersama-sama BP2MI untuk penempatan PMI ke Negara penempatan Malaysia.
"Ini disebabkan karena Malaysia belum secara utuh memberikan pelindungan kepada PMI,"
imbuhnya.
Dia pun mengecam keras dan meminta tidak boleh lagi terjadi kasus-kasus serupa menimpa
para PMI. Sebab menurut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah sangat jelas, bahwa berikan
pelindungan kepada PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Ini mengandung makna yang sangat dalam, saya selalu katakan PMI adalah pejuang, mereka
adalah pahlawan devisa dan pahlawan bagi keluarganya," pungkasnya. Perlakuan keji ini sudah
melukai perasaan kita sebagai sebuah bangsa dan merupakan penghinaan bagi negara kita,"
tegasnya.
Lebih lanjut Benny memastikan bahwa BP2MI akan meminta kepada Menteri BUMN akan
mengalokasikan pekerja PMI yang ada di Malaysia untuk bekerja di PTPN, sektor perkebunan
yang selama ini mendominasi Malaysia. Selain itu juga pekerja di sektor konstruksi dapat
dimaksimalkan bekerja di perusahaan BUMN sektor konstruksi seperti Wika, PP, Adhikarya dan
Hutama Karya dan lain sebagainya.
Perlu diketahui, Mei Herianti yang lahir 7 Mei 1994 telah bekerja sebagai PLRT dengan nomor
Passpor AU666196. Mei Herianti diberangkatkan secara prosedural melalui proses di UPT BP3MI
Jakarta dan mempunyai Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).
November 2020 Polisi Diraja Malaysia (PDRM) melakukan operasi penggerebekan sebuah rumah
beralamat di Nomor 23 Jalan J Taman Batu 52000 Kuala Lumpur.
Tujuan penggerebekan adalah untuk menyelamatkan seorang PLRT bernama Mei Haryanti yang
diduga disiksa oleh majikannya secara keji.
Operasi didasari laporan Tenaganita Petaling yang berkoordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur
setelah Tenaganita menerima aduan masyarakat sekitar yang melihat korban dibiarkan tidur di
teras oleh majikan di dalam kondisi yang mengenaskan. Saat ini korban masih dirawat di Rumah
Sakit Kuala Lumpur karena kondisinya yang cukup memprihatinkan.
"BP2MI dan KBRI akan terus melakukan pendampingan proses hukum kasus ini untuk
memastikan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sekaligus perlindungan terhadap
korban," imbuh Benny.
Buntut dari kasus tersebut, PDRM telah menangkap dua tersangka majikan suami istri bernama
Lim Sore (P) p dan Tuan Ann (L), keduanya tercatat beralamat B 11 7 Blok B Casa Magna Jalan
Prima 10 Metro Prima Kepong 52100 Kuala Lumpur.
123