Page 145 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 145

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) merespon penyiksaan kepada PMI atas
              nama Mei Harianti (MH), berusia 26 tahun yang bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga
              (PLRT) di Malaysia.

              Kepala BP2MI Benny Ramdhani mengecam keras dan meminta tidak boleh lagi terjadi kasus-
              kasus serupa menimpa para PMI.

              "Pesan Presiden sudah sangat jelas, bahwa berikan pelindungan kepada PMI dari ujung rambut
              sampai ujung kaki," kata Benny dalam keterangannya, Kamis (26/11/2020).

              Mei  Harianti  lahir  7  Mei  1994  yang  bekerja  sebagai  Penata  Laksana  Rumah  Tangga  (PLRT)
              dengan nomor Paspor AU666196.

              Mei  Herianti  diberangkatkan  secara  prosedural  melalui  proses  di  UPT  BP3MI  Jakarta  dan
              mempunyai Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).
              November 2020 Polisi Diraja Malaysia (PDRM) melakukan operasi penggerebekan sebuah rumah
              beralamat di Nomor 23 Jalan J Taman Batu 52000 Kuala Lumpur.

              Operasi didasari laporan Tenaganita Petaling yang berkoordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur
              setelah  Tenaganita  menerima  aduan  masyarakat  sekitar  yang  melihat  penganiayaan  pada
              korban.

              MH diketahui mengalami penyiksaan antara lain pemukulan dengan benda tumpul, luka sayatan
              benda tajam, disiram air panas dan tidak diberi makan.

              Bahkan masyarakat sekitar pernah melihat korban dibiarkan tidur di teras oleh majikan di dalam
              kondisi yang mengenaskan.

              "Adanya kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu penyiksaan kepada seorang PMI di Malaysia oleh
              sepasang  majikan  yang  mendera  secara  keji  PMI  hingga  seluruh  badan,  telah  membuktikan
              bahwa ini adalah pelanggaran berat," kata Benny.
              Buntut dari kasus tersebut, PDRM telah menangkap dua tersangka majikan suami istri bernama
              Lim Sore (P) dan Tuan Ann (L).

              Keduanya tercatat beralamat B 11 7 Blok B Casa Magna Jalan Prima 10 Metro Prima Kepong
              52100 Kuala Lumpur.

              Indonesia melalui KBRI Kuala Lumpur meminta otoritas Malaysia melakukan pengawasan yang
              ketat  terhadap  majikan,  menjamin  pelindungan  yang  baik  terhadap  pekerja  migran  serta
              melakukan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku.

              Indonesia juga mendorong penyelesaian segera perpanjangan MoU penempatan pekerja sektor
              domestik yang telah berakhir sejak 2016.
              Saat  ini  korban  masih  dirawat  di  Rumah  Sakit  Kuala  Lumpur  karena  kondisinya  yang  cukup
              memprihatinkan.

              Benny  mengatakan,  KBRI  Kuala  Lumpur  akan  terus  mendampingi  MH  dan  akan  menunjuk
              pengacara  retainer  untuk  memonitoring  proses  penegakan  hukum  terhadap  majikan  sesuai
              hukum yang berlaku.

              "BP2MI  dan  KBRI  akan  terus  melakukan  pendampingan  proses  hukum  kasus  ini  untuk
              memastikan  pelaku  mendapatkan  hukuman  yang  setimpal  sekaligus  perlindungan  terhadap
              korban," tegas Benny.


                                                           144
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150