Page 147 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 147

MEI HERIANTI DISIKSA KEJI, KEPALA BP2MI MINTA MENAKER TINJAU ULANG
              PENEMPATAN PMI DI MALAYSIA
              Mei Harianti (26) seorang pekerja migran Indonesia sektor domestik telah mengalami berbagai
              penyiksaan yang dilakukan majikannya di wilayah Kuala Lumpur Malaysia.

              Merespon  hal  itu,  Kepala  BP2MI  Benny  Ramdhani  mengajak  Menaker  meninjau  ulang  MoU
              dengan Malaysia yang sudah berakhir 2016, terkait penempatan PMI ke Negara penempatan
              Malaysia.

              "Ini disebabkan karena Malaysia belum secara utuh memberikan perlindungan kepada PMI," kata
              Benny dalam keterangannya, Kamis (26/11/2020).

              Benny  mengutuk  penyiksaan  yang  menimpa  PMI  kelahiran  Cirebon  tersebut,  padahal  Mei
              Harianti telah bekerja pada pelaku penyiksaan selama 13 bulan.
              Benny meminta agar KBRI kita di Malaysia juga menggunakan kekuasaan diplomatiknya untuk
              melakukan pendampingan dan upaya hukum agar korban mendapatkan keadilan.

              "Adanya kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu penyiksaan kepada seorang PMI di Malaysia oleh
              sepasang  majikan  yang  mendera  secara  keji  PMI  hingga  seluruh  badan,  telah  membuktikan
              bahwa ini adalah pelanggaran berat," jelas Benny.

              Benny mengecam keras dan meminta tidak boleh lagi terjadi kasus-kasus serupa menimpa para
              PMI.

              Menurutnya pesan Presiden Joko Widodo sudah sangat jelas, bahwa negara harus memberikan
              pelindungan kepada PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki.

              "Ini mengandung makna yang sangat dalam, saya selalu katakan PMI adalah pejuang, mereka
              adalah pahlawan devisa dan pahlawan bagi keluarganya," pungkasnya.

              BP2MI  akan  meminta  kepada  Menteri  BUMN  akan  mengalokasikan  pekerja  PMI  yang  ada  di
              Malaysia untuk bekerja di PTPN untuk sektor perkebunan yang selama ini mendominasi Malaysia.


              Selain itu juga pekerja di sektor konstruksi dapat dimaksimalkan bekerja di perusahaan BUMN
              sektor konstruksi seperti Wika, PP, Adhikarya dan Hutama Karya dll.

              "Perlakuan  keji  ini  sudah  melukai  perasaan  kita  sebagai  sebuah  bangsa  dan  merupakan
              penghinaan bagi negara kita," tegasnya.

              Mei Harianti lahir 7 Mei 1994, ia telah bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT)
              dengan nomor Paspor AU666196.

              Mei  Herianti  diberangkatkan  secara  prosedural  melalui  proses  di  UPT  BP3MI  Jakarta  dan
              mempunyai Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).

              MH mengalami penyiksaan antara lain pemukulan dengan benda tumpul, luka sayatan benda
              tajam, disiram air panas dan tidak diberi makan.

              Bahkan masyarakat sekitar pernah melihat korban dibiarkan tidur di teras oleh majikan di dalam
              kondisi yang mengenaskan.







                                                           146
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152