Page 17 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2021
P. 17

Indonesia.  Pasalnya,  konsuler  kedutaan  besar  republik  indonesia  (KBRI)  di  Mesir  meminta
              sejumlah uang dalam nominal besar dengan alasan biaya pemulangan jenazah. Terlebih, Suniah
              sendiri diketahui merupakan TKW yang diberangkatkan secara ilegal pada sekitar tahun 2019
              lalu.



              KELUARGA DIMINTA RP 170 JUTA JIKA INGIN PULANGKAN JENAZAH TKW DI
              MESIR, KADES ANGGAP TAK MASUK AKAL

              Keluarga ditakut-takuti dengan sejumlah uang yang harus dikeluarkan jika ingin memulangkan
              jenazah Suniah (50).

              Suniah  merupakan  pekerja  migran  Indonesia  (PMI)  atau  TKW  asal  Desa  Dadap,  Kecamatan
              Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
              Dia dikabarkan meninggal dunia di Mesir pada Selasa (19/1/2021). Mendengar kabar tersebut,
              pihak keluarga yang ada di Indonesia berkabung. Suniah sendiri diketahui ditemukan meninggal
              dunia seusai mengalami sakit kepala yang teramat sangat.

              Ia ditemukan tergeletak di kamar mandi rumah majikannya di Mesir setelah tiga jam tidak keluar
              dari kamar mandi.

              Keluarga mengaku kebingungan untuk memulangkan jenazahnya ke Indonesia.

              Pasalnya, konsuler kedutaan besar republik indonesia (KBRI) di Mesir meminta sejumlah uang
              dalam nominal besar dengan alasan biaya pemulangan jenazah.

              Terlebih,  Suniah  sendiri  diketahui  merupakan  TKW  yang  diberangkatkan  secara  ilegal  pada
              sekitar tahun 2019 lalu.

              "Katanya itu kalau ingin jenazah dipulangkan ke Tanah Air harus menyiapkan uang dalam jumlah
              besar, pihak kedutaan di sana yang bilang saat mengabari kakak saya meninggal," ujar adik
              Suniah, Kasman (48) kepada Tribuncirebon.com, Rabu (20/1/2021).


              Kasman menambahkan, selain itu meminta uang dengan nominal besar, konsuler tersebut juga
              menyampaikan, untuk proses pemulangan jenazah kemungkin akan memakan waktu yang lama.

              Yakni, sekitar satu hingga dua bulan dengan alasan pandemi Covid-19.

              "Sampai sekarang kami dari pihak keluarga belum memutuskan harus bagaimana, masih mau
              berembuk dulu," ujarnya.

              Kepala  Desa  Dadap,  Asyriqin  Syarif  Wahadi  mengaku  menyesali  adanya  permintaan  uang
              tersebut.

              Pemerintah desa pun, diakui dia, sama seperti pihak keluarga diberi kabar soal biaya yang harus
              disiapkan oleh pihak konsuler di Mesir.

              "Cuma sedikit yang kami pertanyakan kepada konsuler yang ada di Mesir, kenapa masyarakat
              kami  itu  seakan-akan  ditakut-takuti  untuk  pemulangan  jenazah  ini,  karena  kalau  ingin
              dipulangkan harus bayar Rp 170 juta," ujar dia.

              Nominal tersebut disebutkan, Asyriqin Syarif Wahadi, tidak masuk akal.

              Bahkan seharusnya, pihak keluarga tidak dibebani biaya sepeser pun untuk pemulangan jenazah.



                                                           16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22