Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2021
P. 44
Judul PHK di Sektor Manufaktur Paling Tajam, Capai 1,8 Juta Orang
Nama Media mediaindonesia.com
Newstrend Dampak Virus Corona dalam Ketenagakerjaan
Halaman/URL https://mediaindonesia.com/ekonomi/378586/phk-di-sektor-
manufaktur-paling-tajam-capai-18-juta-orang
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-01-20 17:26:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Mohammad Faisal (DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE)
Indonesia) Dari data BPS, jumlah tenaga kerja industri manufaktur menurun tajam selama
pandemi. Dibanding 2019, berkurang 1,8 juta orang pada Agustus 2020
negative - Mohammad Faisal (DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE)
Indonesia) Industri pengolahan paling besar dalam presentase perusahaan yang paling singkat
di PHK akibat pandemi
negative - Mohammad Faisal (DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE)
Indonesia) Masalah pengangguran adalah isu sentral saat kita mengalami pandemi ada
gelombang PHK yang menyasar diberbagai sektor, utamanya manufaktur
Ringkasan
DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal
membeberkan fakta bahwa selama pandemi, sektor manufaktur mengalami penurun pekerja
yang mendalam. Dia mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi
penurunan jumlah tenaga kerja atau pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di
industri pengolahan mencapai 1,8 juta orang per Agustus 2020.
PHK DI SEKTOR MANUFAKTUR PALING TAJAM, CAPAI 1,8 JUTA ORANG
DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal
membeberkan fakta bahwa selama pandemi, sektor manufaktur mengalami penurun pekerja
yang mendalam.
Dia mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi penurunan jumlah
tenaga kerja atau pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri pengolahan
mencapai 1,8 juta orang per Agustus 2020.
43