Page 64 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JUNI 2020
P. 64
Ada beberapa asosiasi industri yang sudah melaporkan data karyawan yang telah di-PHK dan
dirumahkan selama pandemi Covid-19. Di antaranya asosiasi tekstil 2,1 juta karyawan, Organda
(transportasi) sebanyak 1,4 juta karyawan, serta asosiasi alas kaki dan elektronik masing-
masing 250.000 karyawan.
Adapun, Rosan menuturkan asosiasi hotel juga telah merumahkan dan memutuskan hubungan
kerja terhadap 430.000 karyawan. Dia menambahkan 20.000 hotel tutup dan sebagian besar
berada di Jawa Barat.
Meski demikian, menurut dia, ada banyak karyawan yang dirumahkan daripada yang di-PHK
selama situasi pandemi Covid-19. Pasalnya, perusahaan tidak sanggup membayar pesangon
karena tidak ada pemasukan sebagai dampak wabah.
"Angka terus bertambah setiap bulan. Asosiasi penyedia jasa satpam pada April hanya
merumahkan 10 persen. Sebulan kemudian datanya naik jadi 60 persen. Perlu diingat, data ini
baru sektor formal. Pekerja di sektor informal pasti lebih banyak yang di-PHK atau dirumahkan,"
jelasnya.
Dengan jutaan karyawan yang di-PHK, dia tidak heran ketika hasil survei SMRC mencatat 79%
responden menginginkan new normal meski pandemi Covid-19 masih memuncak. Sisanya atau
14 persen meminta agar pemerintah menunda new normal.
Meski sulit untuk kembali pada situasi sebelum wabah Covid-19, Rosan menilai pelonggaran
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) memberikan harapan kepada masyarakat.
Meski new normal Covid-19 diberlakukan, hal ini tak serta-merta bisa mengembalikan jutaan
karyawan yang di-PHK.
"Penerapan protokol new normal justru costly [mahal], harus ada masker, hand sanitizer. Di
sisi lain, pendapatan pengusaha menurun karena demand masih sangat lemah," ucapnya..
63