Page 95 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JUNI 2020
P. 95

KADIN: PELONGGARAN PSBB BELUM BANGKITKAN PENDAPATAN PENGUSAHA

              Jakarta -  Kamar Dagang dan Industri (  Kadin  ) Indonesia mencatat hingga Mei jumlah tenaga
              kerja yang dirumahkan akibat pandemi Covid-19 sudah mencapai 6,4 juta orang. Angka tersebut
              didapat berdasarkan laporan berkala dari seluruh asosiasi tergabung di dalam Kadin.

              "Kebetulan saya di kadin di-update diinformasikan secara reguler asosiasi bisnis dengan asosiasi
              di  bawah  Kadin  kita  punya  200  asosiasi,  dan  juga  pengusaha  mereka  memaparkan  bahwa
              tekanan terhadap perekonomian ini makin lama makin besar dan pada saat itu ketidakpastian
              menjadi sangat tinggi," kata Ketua Umum Kadin, Rosan P Roeslani, dalam konferensi pers rilis
              SMRC, Kamis (25/6/2020).

              Menurutnya, apabila dilihat di bulan Mei beritanya banyak yang bilang pandemi ini akan selesai
              bulan Juni, Juli bahkan ada yang bilang Desember. Itu semua menimbulkan ketidakpastian yang
              sangat tinggi sehingga persepsi terhadap perekonomian yang berat itu menjadi sangat tinggi di
              pertengahan akhir-akhir bulan Mei.

              "Nah kalau angka-angka Kami memang yang dirumahkan itu dan di PHK itu kalau di Kadin
              kurang lebih 6,4 juta orang sedikit berbeda dengan angka dari Kementerian ketenagakerjaan
              2,8 juta orang. karena memang angka itu semakin menambah setiap bulannya," ujarnya.

              Ia  pun  menyebutkan  hasil  laporan  dari  Asosiasi  transportasi  Organisasi  Angkutan  Darat
              (ORGANDA) yang melaporkan kepadanya, sebanyak 1,4 juta orang yang dirumahkan dan PHK.
              Kemudian  Asosiasi  Pertekstilan  Indonesia  (API)  menyampaikan  2,1  juta  orang,  dan  sektor
              perhotelan melaporkan kurang lebih 430 ribu orang.

              "Lebih  dari  20.000  hotel  yang  tutup  dan  melapor  dan  kebanyakan  yang  melapor  itu
              perhotelannya daerah Jawa Barat padahal kita tahu Hotel di  Bali banyak, tapi mereka tidak
              melaporkan, dan sektor lainnya," kata Ketum  Kadin  .

              Selain  itu,  ada  juga  Asosiasi  Satpam  yang  melapor  pada  bulan  April,  Mereka  bilang  yang
              diberhentikan hanya 10 persen, lalu bulan Mei Mereka lapor kembali ke Kadin, yang dirumahkan
              dan di-PHK mencapai 60 persen.

              "Memang yang dirumahkan dan di PHK itu makin bertambah, sehingga yang terdampak awal
              UMKM dan yang paling banyak, lalu pekerja yang pendidikannya relatif kurang tinggi seperti
              satpam dan yang lain-lain," ungkapnya.

              Lanjut Rosan, memang lebih banyak orang yang dirumahkan 90 persen, daripada yang ter-PHK
              10  persen.  Karena  yang  ter-PHK  otomatis  perusahaan  harus  mengeluarkan  biaya  pesangon
              untuk pegawainya.

              "Padahal saat ini perusahaan sedang tidak dalam kapasitas yang sanggup untuk membayar
              pesangon," ungkapnya.

              Meskipun saat ini PSBB sudah dilonggarkan, dan mulai banyak perusahaan yang beroperasi
              kembali. Namun menurut Rosan tetap saja produktivitas perusahaan akan menurun, karena
              faktor physical distancing di dalam kantor dan pabrik, ditambah pembatasan orang dan shift
              kerja.
              "Cost (biaya) mereka harus melengkapi protokol covid-19, masker, hand sanitizer dan protokol-
              protokol lainnya untuk pegawai, yang menyebabkan pengusaha pendapatannya akan menurun,
              karena produktivitasnya juga menurun," pungkasnya..

                 Judul              Kemnaker dan BNSP Sepakati Standar Sertifkasi Pelatihan Kerja di BLK
                 Nama Media         liputan6.com
                                                           94
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100