Page 32 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2021
P. 32

lembaga  pelatihan  termasuk  LKP  dalam  memberikan  layanan  pendidikan  vokasi  untuk
              meningkatkan kompetensi masyarakat,” jelasnya.
              Sementara  itu,  Direktur  LPP  Ariyanti,  Ishviastuti  Oskar  menuturkan,  bahwa  eksistensi  LKP
              sebagai  salah  satu  layanan  pendidikan  vokasi  memiliki  peran  dan  tanggung  jawab  dalam
              memberikan akses kepada masyarakat agar memiliki dan meningkatkan kompetensi. LPP Ariyanti
              berdiri sejak tahun 1968 telah turut serta membantu pemerintah dalam mencerdaskan bangsa.

              “LPP Ariyanti didirikan atas dasar kebutuhan akan tenaga kerja dan pengakuan masyarakat yang
              bertujuan untuk mencetak lulusan agar siap kerja dan mampu menjawab tantangan dunia usaha
              maupun kemajuan teknologi saat itu,” jelas Ishvi.
              Ishvi menambahkan, awalnya LPP Ariyanti hanya menyediakan program pendidikan reguler atau
              paket pelatihan bulanan yaitu program pendidikan kewanitaan meliputi Tata Kecantikan Rambut
              dan  Tata  Kecantikan  Kulit.  Namun,  pada  tahun  1982  seiring  dengan  perkembangan  dan
              kebutuhan pasar kerja, lembaganya membuka program pendidikan satu tahun siap kerja, dan
              diberikan nama Lembaga Pendidikan LPP Ariyanti.

              Program  studi  yang  dibuka  saat  itu  adalah  Sekretaris  Eksekutif,  Administrasi,  Perbankan,
              Pariwisata & Perhotelan. Kemudian, pada tahun 1988 berubah dan bertambah empat jurusan
              menjadi  Komputer  Akuntansi,  Komputer  Manajemen,  Komputer  Keuangan  dan  Perbankan,
              Sekretaris, Administrasi Perkantoran, Perhotelan & Pariwisata, Tours & Travel, dan Kehumasan.

              Pada  akhir  diskusi,  Wikan  menyimpulkan  bahwa  dalam  rangka  mengisi  dan  memanfaatkan
              periode  bonus  demografi,  khususnya  pada  masa  pandemi  Covid-19,  semua  pihak  harus
              berkolaborasi dalam meningkatkan kompetensi masyarakat.

              “Memiliki  kompetensi  dasar  saja  tidak  cukup  sehingga  anak-anak  didik  kita  harus  terus
              melakukan peningkatan dan pengembangan kompetensi diri yang akan meningkatkan daya jual
              dalam memenangkan kompetisi di dunia kerja termasuk dalam persaingan global,” tutup Wikan.






































                                                           31
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37