Page 155 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 155
SIMAK SYARAT PESERTA BPJS KETENAGAKERJAAN BISA AKSES KPR RINGAN
JAKARTA -- Terbitnya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 17 Tahun 2021
mempermudah peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) mendapatkan Manfaat Layanan
Tambahan (MLT) melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Melalui Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Permenaker Nomor 35
Tahun 2016 tentang Tata Cara Pemberian, Persyaratan, dan Jenis MLT Dalam Program Jaminan
Hari Tua, jangkauan program KPR-MLT dapat dimiliki oleh lebih banyak lagi peserta
BPJamsostek.
Direktur Utama BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, salah satu manfaat nyata dari
regulasi ini adalah memungkinkan peserta untuk melakukan take over melalui bank yang
bekerjasama dengan BPJamsostek. Sebelumnya, salah satu syarat umum untuk mengajukan
KPR-MLT bagi peserta hanya berlaku untuk pengajuan atas rumah pertama dari pemohon.
"Dengan adanya program take over KPR ini, diperkirakan manfaat MLT ini akan dirasakan oleh
peserta dengan cakupan yang lebih luas lagi," ujar Anggoro, dikutip dari siaran pers, Kamis
(4/11/2021).
Terbitnya Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 ini, menjadi kabar baik bagi peserta BPJamsostek
agar dapat memiliki rumah yang diidamkan dengan berbagai kemudahan. Anggoro memastikan
pihaknya telah berkoordinasi dengan Bank BTN sebagai bank kerja sama yang dituangkan dalam
Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani pada 28 Oktober 2021 lalu.
"Seluruh pekerja yang telah terdaftar sebagai peserta aktif BPJamsostek minimal 1 tahun
kepesertaan, belum memiliki rumah sendiri serta pemberi kerja tertib administrasi kepesertaan,
dan pembayaran iuran BPJamsostek adalah persyaratan umum lainnya untuk mendapatkan
program KPR-MLT," katanya.
Selanjutnya, kata Anggoro, dirinya akan memastikan seluruh informasi diterima oleh jajarannya
di kantor cabang se-Indonesia untuk menyukseskan program MLT bagi peserta. "Saya pastikan
seluruh personil BPJamsostek segera melakukan sosialisasi terkait hal ini dan harapannya
semakin banyak peserta yang memanfaatkan program KPR-MLT," imbuhnya. Setelah dengan
Bank BTN, BPJamsostek juga akan menjalin kerja sama dengan bank pemerintah lainnya dan
bank daerah.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan Indah Anggoro Putri menegaskan bahwa beberapa poin penting yang menjadi
sorotan antara lain pengalihan KPR dari skema umum atau komersial menjadi skema MLT. Selain
itu, juga nominal Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) menjadi maksimal Rp150 juta, harga
rumah KPR maksimal Rp500 juta, dan pembiayaan renovasi maksimal Rp200 juta.
"Hal yang menarik adalah bahwa semua pekerja yang sudah memiliki KPR umum sebelumnya
juga dapat memanfaatkan KPR ringan dari BPJamsostek melalui skema take over ," tutur Indah.
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani, program KPR-MLT
ini adalah program yang menarik bagi pekerja karena bunga yang lebih ringan. Dirinya
mengatakan, rumah merupakan kebutuhan dasar manusia, dengan adanya kemampuan memiliki
rumah, pekerja dapat bekerja dengan tenang dan mampu meningkatkan produktivitas yang
tentunya menguntungkan para pengusaha. "Hari ini sejarah mencatat bahwa kesempatan
pekerja mendapatkan perumahan lebih mudah karena ada program MLT dari BPJamsostek ini,"
tambahnya. Haru Koesmahargyo, Direktur Utama Bank BTN, juga menyambut baik terbitnya
Permenaker yang mengatur program MLT ini. Menurutnya, bunga yang rendah tentunya bisa
menarik minat masyarakat apalagi ditambah jangka waktu kredit yang mencapai 30 tahun.
154