Page 187 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 187
DEMONSTRASI 10 NOVEMBER, BURUH ANCAM MOGOK KERJA JIKA TUNTUTAN
UMR NAIK TAK DIPENUHI
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, buruh akan
melakukan mogok kerja secara nasional jika tuntutannya soal kenaikan upah minimum tidak
didengar pemerintah.
Adapun tuntutan tersebut rencananya akan disampaikan dala aksi unjuk rasa pada 10 November
2021 mendatang.
"Bila pemerintah tidak merespons tuntutan buruh maka KSPI dan buruh Indonesia
mempersiapkan mogok kerja secara nasional," kata Said kepada Kompas.com , Rabu
(3/11/2021).
Said menuturkan aksi tersebut rencananya akan diikuti lebih dari 10.000 buruh dari 1.000 pabrik
di 26 provinsi dan lebih 150 kabupaten/kota.
Para buruh akan menyuarakan beberapa hal yakni menuntut kenaikan upah minimum
kabupaten/kota (UMK) 2022 sebesar 7-10 persen.
Kemudian, menetapkan upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK), mencabut Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan tetap berlakukan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) tanpa diikat UU Cipta Kerja.
Aksi tersebut akan fokus dilakukan di depan kantor gubernur di masing-masing kota.
"Untuk DKI akan dipusatkan di Balaikota Pemda DKI dengan estimasi jumlah massa 500-1.000
buruh karena harus mengikuti protokol kesehatan," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) masih menunggu data
pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Data tersebut nantinya akan menjadi acuan penetapan upah minimum 2022.
"Masih menunggu data (pertumbuhan ekonomi) dari BPS, harap sabar (menanti keputusan
penetapan upah minimum tahun depan)," ujar Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan
Jaminan Sosial Kemenaker Indah Anggoro Putri kepada Kompas.com , Selasa (2/11/2021).
Dalam pertemuan antara Kemenaker dengan Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) dan Badan
Pekerja Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (BP LKS Tripnas) pada 23 Oktober 2021, ada
usulan kenaikan upah minimum tahun 2022.
"Depenas dan LKS Tripnas berharap para pihak agar tidak berkutat pada upah minimum,
melainkan mendorong perjuangan kepada upah berdasarkan struktur dan skala upah sebagai
wujud produktivitas. Dengan demikian apabila lebih produktif maka kita sebagai bangsa akan
meningkatkan daya saing," kata Putri.
Ia mengatakan, pada prinsipnya penetapan upah bertujuan mewujudkan sistem pengupahan
yang berkeadilan bagi seluruh pihak untuk mencapai kesejahteraan pekerja atau buruh.
Namun, penetapan upah minimum tersebut tetap memperhatikan kemampuan perusahaan dan
kondisi perekonomian nasional.
"Jadi tak hanya berpikir kesejahteraan pekerja atau buruh, tapi juga berpikir atau
memperhatikan kemampuan perusahaan sehingga kelangsungan bekerja dapat terjaga, dengan
demikian dapat mendorong perekonomian nasional," ucap dia.
186