Page 183 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 183

ANGGOTA DPR: PERAN PEMDA DALAM PEMBERDAYAAN PMI PERLU DIPERKUAT

              KETUA Tim Kunjungan Kerja Timwas Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) ke Provinsi
              Sumatera Utara Saleh Partaonan Daulay menyoroti peran pemerintah daerah dalam membina
              Pekerja Migran yang telah pulang ke Indonesia untuk dapat memiliki keahlian dan lapangan kerja
              usai tidak bekerja lagi ke luar negeri. Menurut Saleh, peran tersebut merupakan poin penting
              dan utama dalam melindungi dan memberdayakan mereka sebagai Warga Negara Indonesia
              seutuhnya.

              "Tadi memang kita berharap, mereka yang pulang dari luar negeri mungkin itu karena di PHK,
              atau karna kehilangan pekerjaannya dan terpaksa harus pulang ke Indonesia kita harapkan itu
              bisa  diberdayakan  oleh  Pemda,"  kata  Saleh  usai  pertemuan  Timwas  PPMI  DPR  RI  dengan
              stakeholder yang terlibat dalam penanganan perlindungan PMI di Medan, Sumatera Utara, Rabu
              (3/11/2021).

              Diketahui, dalam menangani para PMI yang telah pulang ke Indonesia, Pemda Sumut melalui
              Disnakertrans  Provinsi  Sumut  membentuk  program  Desa  Migran  Produktif  (Desmigratif)  dan
              Desa  Produktif,  dengan  tujuan  memberikan  wadah  untuk  memberikan  pemberdayaan,
              penyuluhan dan pelatihan kepada Para PMI maupun CPMI. Program ini juga merupakan program
              unggulan  dan  terobosan  Kementerian  Ketenagakerjaan  RI  yang  bekerja  sama  dengan
              kementerian/lembaga  yang  mempunyai  kepentingan  yang  sama  untuk  memberdayakan  dan
              meningkatkan pelayanan serta memberikan perlindungan bagi para PMI maupun CPMI.
              Namun, Saleh menilai program tersebut di beberapa daerah tertentu di Pulau Jawa itu sangat
              efektif, tapi tidak dengan di Sumatera Utara. Mengingat Desmigratif merupakan wadah untuk
              menggali potensi PMI yang pulang ke Indonesia, hingga dapat membuat lapangan kerja, bahkan
              mengelola keuangan dan bisnisnya dengan baik dan bijak, sehingga peran pemerintah harus
              diperkuat lagi.

              "Desmigratif-Desmigratif  seperti  ini  yang  saya  kira  di  Sumut  masih  kurang,  jadi  itu  perlu
              diperbanyak  dan  ditingkatkan.  Memang  lagi-lagi  masalahnya  itu  adalah  masalah  anggaran.
              Mudah-mudahan  ke  depannya  bisa  ditangani  dengan  baik.  Sehingga  mereka  bisa  memiliki
              lapangan kerja sendiri dan tidak mesti harus ke luar negeri lagi," tuturnya.

              Saleh  juga  menambahkan  bahwa  peran  pemerintah  dalam  melindungi  PMI  adalah  dengan
              mendata  mereka  secara  benar,  lalu  membuat  desmigratifnya  dan  memberikan  bimbingan,
              pelatihan dan penyuluhan, yang kemudian dilanjutkan dengan memberikan mereka modal usaha
              melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang dimana seluruh peran tersebut harus dijalankan oleh
              Pemerintah secara komprehensif dan sinergis.

              Senada  dengan  Saleh,  Anggota Timwas PPMI DPR  RI  Marinus  Gea  juga  menilai  agar  upaya
              Pemerintah  tersebut  tidak  sia-sia  atas  pelatihan  yang  dilakukan  melalui  program-program
              tersebut,  perlu  tindaklanjut  yang  lebih  konkret.  Di  antaranya  dengan  menggalakkan  UMKM
              dengan  melibatkan  para  PMI  tersebut,  sehingga  mereka  dapat  menjadi  implentator  UMKM
              melalui bantuan KUR dari pemerintah, meskipun menurut data Bank Indonesia penyaluran KUR
              di Sumatera Utara baru mencapai 13%.

              "Ini yang kita dorong tidak hanya sekedar setelah dipulangkan tetapi sudah dibiarkan jadi ini jadi
              persoalan baru di Indonesia. Tapi bagaimana para PMI tersebut dapat merasakan manfaat dari
              program pemerintah tersebut. Dan inilah yang kita sayangkan karena semua pelatihan yang
              dilakukan program yang dilakukan itu tidak tuntas, bagaimana PMI ini bisa lebih bisa produktif
              kalau  hanya  sekedar  diberikan  pelatihan  dan  pembelajaran  sebentar  saja  tetapi  juga  tidak
              didukung pendukung lainnya untuk melakukan itu," tutupnya. (OL-10)



                                                           182
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188